Habis Ribut dengan Pak RT Soal Sapi Kurban, Dewi Perssik Banyak Difitnah Buzzer

Habis Ribut dengan Pak RT Soal Sapi Kurban, Dewi Perssik Banyak Difitnah Buzzer

Dewi Perssik belum lama ini berselisih dengan Ketua RT di tempat tinggalnya yang berada di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, mengenai kurban sapi. Namun tak lama dari kasus tersebut, ia mengklaim jika banyak difitnah oleh buzzer.

Salah satinya adalah adanya akun YouTube yang mengatakan jika Dewi Perssik mendapatkan konflik dengan ketua RT akibat karma menghina Putri Ariani.

"Karma! Akibat Menghina Putri Ariani, Dewi Perssik Kurbannya Ditolak Malah Kena Batunya," bunyi judul video YouTube yang menampilkan berita tentang Dewi Perssik.

Di unggahan selanjutnya, Dewi Perssik menerangkan bahwa berita tersebut salah satu kreasi buzzer yang ingin menjatuhkan namanya.

"Banyak banget akun-akun bodong sama buzzer. Kukira lawanku cuma RT," tutur Dewi Perssik.

Ia pun meminta masyarakat untuk berhenti mengaitkan masalah kurban sapinya dengan sentimen politik. Sejak awal, ia sama sekali tak pernah membawa unsur politik untuk berkurban.

"Sudah, pemilu masih lama," kata Dewi Perssik.

Ia juga akan mengambil tindakan hukum untuk mereka yang berniat menjatuhkan nama baiknya.

"Ini fitnah. Akun ini akan saya tindak lanjuti, tunggu saja," tegas Dewi Perssik.

Dewi Perssik curhat soal dirinya yang berselisih dengan Ketua RT soal kurban (instagram.com)

Sebelumnya, Dewi Perssik mengeluh di Instagram mengenai dirinya yang ditolak Ketua RT saat hendak menyumbang sapi kurban. Niat baiknya itu diduga dipermasalahkan karena adanya unsur politik.

"Aku memang minta tolong ke relawan dari Sahabat Ganjar buat proses penyembelihan, maksudnya biar nggak merepotkan pengurus masjid. Ini masalahnya apa karena saya bertetangga dengan Pak Anies Baswedan ya?," tanya Dewi Perssik dalam keterangan tertulis.

Ia bahkan diminta untuk membayar uang Rp 100 juta oleh Ketua RT sebagai biaya mengangkat sapi dari truk ke masjid.

"Katanya, lingkungan sini tidak butuh dan tidak kekurangan daging. Kalaupun mau dibantuin sapinya, harus bayar Rp 100 juta. Kalau nggak, sapinya mau dilepas," papar Dewi Perssik.

Setelah melakukan mediasi, terungkap jika Ketua RT di lingkungannya itu tak bermaksud memintanya uang Rp 100 juta.

"Saya bukan minta, tapi saya bilang, 'Dibayar Rp100 juta pun saya nggak mau bantuin ngangkat sapinya'. Bukan kapasitas saya buat ngangkat sapi itu, saya nggak punya kemampuan buat itu," jelas lelaki bernama Malkan tersebut.

Ketua RT maupun pengurus masjid tempat Dewi Perssik tinggal juga tidak pernah menolak niat yang bersangkutan untuk kurban di sana. 

"Kalau ditolak, kok sapinya bisa sampai ada enam jam di sini? Dari jam 10 (pagi) sampai jam 4 (sore). Apa itu bentuk penolakan namanya?," tanya Malkan.

Dewi Perssik difitnah oleh buzzer di YouTube (youtube.com)