Efek Positif Bermain Game pada Anak-Anak, Asal Tidak Dilakukan Berlebihan Ya!

Efek Positif Bermain Game pada Anak-Anak, Asal Tidak Dilakukan Berlebihan Ya!

Selama bertahun-tahun, orang tua khawatir tentang efek video game pada perkembangan anak-anak mereka. Sebagian besar, orang tua merasa bahwa video game menyita waktu dari aktivitas yang lebih bermanfaat dan ada kekhawatiran tentang video game kekerasan yang mempromosikan perilaku kekerasan dan anti-sosial pada anak-anak. 

Namun, banyak ilmuwan dan psikolog percaya bahwa video game memang memiliki beberapa manfaat – salah satunya adalah dapat membuat anak menjadi lebih pintar. Jadi, seberapa baik atau burukkah video game bagi anak-anak kita?

# Efek Positif Video Game

Terlepas dari kekhawatiran banyak orang tua, tidak semua video game berbahaya bagi perkembangan anak. Banyak permainan yang menyediakan bentuk pendidikan interaktif untuk anak-anak. Mereka membantu mengajar anak-anak tentang berbagai keterampilan.

1. Memberikan anak-anak dengan keterampilan pemecahan masalah dan meningkatkan kreativitas.

Permainan seperti “Legend of Zelda” memberi anak kesempatan untuk berpikir kreatif saat rintangan muncul. Karakter dalam game mencari, menavigasi, merencanakan, dan mencoba berbagai pendekatan untuk maju melalui game. Game lain seperti "Bakugan: Defenders of the Core" juga melibatkan perencanaan dan peluang untuk memecahkan masalah. "Minecraft" juga merupakan game populer yang mendorong pemain untuk memanfaatkan opsi "modding" (modifikasi) untuk menyesuaikan penampilan karakter mereka. Mereka dapat mengembangkan dunia dan level baru. Modding memberi anak kesempatan untuk mengekspresikan diri.

2. Mengajarkan anak-anak tentang sejarah dan budaya

Game tertentu berfokus pada peristiwa sejarah kehidupan nyata seperti "Age of Empires", "Civilization", dan "Mythology". Permainan ini dapat merangsang minat pada geografi, sejarah dunia, budaya kuno, dan hubungan internasional. Orang tua kemudian dapat mengaitkan permainan ini dengan buku, museum, dan media tentang budaya dan geografi untuk menginspirasi pembelajaran.

3. Membantu anak-anak berteman

Keseruan main game (suara.com)

Video game dapat mendorong anak-anak untuk berteman karena merupakan kesempatan untuk aktivitas sosial. Video game menciptakan minat yang sama bagi anak-anak untuk berteman dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Anak-anak dapat membuat lingkaran teman sebaya baik secara lokal maupun online. 

4. Membantu anak belajar berkompetisi

Persaingan untuk mendapatkan pengakuan di antara teman sebaya adalah perilaku normal dan sehat. Survei mencatat bahwa salah satu alasan populer bermain video game adalah untuk bersaing dengan orang lain. Ini adalah bentuk ekspresi kompetitif yang aman dan dapat memberikan kesempatan kepada anak-anak yang tidak pandai olahraga untuk unggul dalam sesuatu.

5. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan pada anak-anak

Saat anak-anak bermain game dalam kelompok, mereka bergiliran memimpin dan mengikuti. Remaja yang bermain dalam kelompok online merasa mendapatkan keterampilan kepemimpinan dalam persuasi, motivasi, dan mediasi. Game online juga memaparkan anak-anak kepada anak-anak lain dari berbagai usia dan kebangsaan saat mereka bermain bersama dalam kelompok usia campuran.

6. Memotivasi anak untuk mengajar orang lain

Anak-anak main game bersama (mistar.id)

Banyak anak senang bermain video game dengan anak lain karena mereka suka mengajari orang lain cara bermain. Mereka saling mengajari cara berpindah dari satu titik ke titik lainnya, mengumpulkan item tertentu, dan menggabungkan berbagai elemen permainan agar berhasil.

7. Meningkatkan daya ingat anak

Video game dapat membantu meningkatkan daya ingat anak bahkan saat mereka tidak lagi bermain game. Studi menunjukkan bahwa video game memfasilitasi perubahan kognitif di otak. Orang dewasa yang memiliki pengalaman dengan video game sebelum masa remaja memiliki kinerja memori yang lebih baik daripada mereka yang tidak memiliki pengalaman bermain video game saat kecil.

Terlepas dari 7 hal positif yang bisa didapatkan anak dari main game, orangtua tetap perlu lebih sadar terkait dampak buruknya juga. Terutama ketika anak telah mulai menunjukkan tanda-tanda adiksi atau melakukan kekerasan.

Macam-macam game consoles (tangerangnews.com)