Mengulik Perjalanan Ranna Phasupaty Dari Pengamen Jalanan Sampai Debut Lewat Single Senja Tanpa Jingga

Perjalanan karier Ranna Phasupaty mulai dari ngamen di jalanan hingga merilis lagu Senja Tanpa Jingga.

Ranna Phasupaty resmi memulai debutnya di industri musik Tanah Air dengan merilis lagu berjudul Senja Tanpa Jingga. Single yang diciptakan oleh Ranna sendiri ini memiliki makna yang cukup dalam karena diambil dari kisah cintanya.

Sebelum akhirnya merilis lagu, Ranna Phasupaty sempat mengalami perjalanan karier yang cukup panjang mulai dari menjadi pengamen jalanan di Yogyakarta sampai menjadi guru vokal di Yovie Music School. Berikut kisah Ranna Phasupaty.

Cerita Di Balik Lagu Senja Tanpa Jingga

Saat berkunjung ke kantor Paragram.id, pria yang akrab disapa Ranna itu mengungkapkan bahwa lagu Senja Tanpa Jingga terlihat seperti menggambarkan suasana senja yang terkadang tidak diliputi warna jingga lantaran cuaca atau faktor lainnya. 

Namun di balik itu, lagu Senja Tanpa Jingga diambil dari kisah cinta Ranna sendiri bersama sang kekasih yang memilih untuk meninggalkannya. Di mana, kata Senja dan Jingga merupakan nama panggilan mereka yang sama-sama suka suasana matahari terbenam (sunset). 

"Jadi perspektif Senja Tanpa Jingga itu kalau orang lihatnya suasana senja yang tanpa jingga. Tapi di balik itu, Senja Tanpa Jingga ini sebuah lagu yang aku bikin untuk menceritakan segelintir kisahku. Ada satu kisah di mana aku sama seorang wanita, cantik luar biasa," ungkap Ranna Phasupaty.

"Kemudian, saya manggil dia, Jingga dan dia manggil saya Senja karena kita berdua sama-sama suka sama sunset. Jadi kisah yang mau aku ceritain di lagu Senja Tanpa Jingga adalah momen di mana si Jingga ini pergi meninggalkan si Senja," sambungnya.

Di akui Ranna, kisah di lagu tersebut cukup menyedihkan. Akan tetapi, penyanyi bernama asli Tofan Phasupatyrana ini justru mengharapkan orang yang mendengarkan lagunya tidak merasakan kesedihan. Sebab, dia ingin menunjukkan jika dirinya sudah menerima keadaan.

"Jadi kalau dibilang sedih, cukup sedih kisahnya. Tapi aku justru berharap sebaliknya, orang-orang enggak sedih. Kayak bagaimana cara kamu menerima keadaan ini. Kalau caraku ya udah kalau dia udah bahagia sama yang lain gapapa. Itu yang sebenarnya mau aku sampaikan," jelas Ranna. 

Ranna Phasupaty Cerita Lagu Jingga Tanpa Senja (Instagram)

Perjalanan Karier Ranna Phasupaty

Sebelum merilis lagu, perjalanan karier Ranna Phasupaty terbilang cukup panjang. Ranna memulai kariernya sebagai pengamen jalanan di Yogyakarta salah satunya di Alun Alun Kidul. Bermula sendirian, Ranna akhirnya membentuk grup musik bersama pengamen lain. 

Bersama grup bernama Jimbena itu, Ranna Phasupaty mulai mencari peluang lain dengan bernyanyi di kafe-kafe. Di kafe pertama, Ranna mengaku mendapat bayaran sebesar Rp30 ribu, di mana penghasilan itu dibagi untuk 5 orang. Jadi masing-masing dari mereka mendapat Rp6 ribu saja.

Tak berhenti sampai di situ, Ranna Phasupaty sempat dikontrak untuk menjadi homeband untuk sebuah mall di Yogyakarta. Tak puas sampai di situ, Ranna memutuskan untuk terus belajar sebagai Music Engineer. Dari situ, dia dapat kesempatan ngajar di sejumlah tempat.

Salah satunya adalah Yovie Music School Yogyakarta. Sebelum akhirnya, dia pindah dan memutuskan hijrah dari Yogyakarta ke Ibukota. Sampai di Jakarta, Ranna mengaku perjalanannya justru semakin berat. Beruntungnya, dia bisa melaluinya sedikit demi sedikit.

Kini, musisi yang pernah jadi kontestan ajang pencarian bakat The Voice Indonesia tahun 2013 ini masih terus melanjutkan mimpinya salah satunya bisa merilis singlenya sendiri. Dia pun berharap bisa segera merilis album di tahun 2023 ini.

Meski perjalanan kariernya sudah terbilang mencapai puncak, Ranna Phasupaty mengatakan ada ilmu dari jalanan yang masih diterapkan sampai saat ini. Ilmu itu berkaitan dengan menyelesaikan apapun yang sudah dia mulai sebelumnya tidak peduli berapa hasil yang didapatkannya.

"Ada satu pembeda ketika aku ngamen dengan pengamen lain. Jadi aku ngerti banget pengamen itu gimana dan dari dulu waktu saya ngamen, itu gak boleh gak selesai lagunya. Berapapun yang orang kasih, berapapun yang kita dapet, tapi aku pengen menyelesaikan laguku," terang Ranna.

"Belum pernah kita nyanyi sepotong, oh itu pantang banget buat aku pribadi. Kayak apa yang udah kamu start, you must be finished berapapun hasilnya, itu gak masalah. Menurut aku prinsip begitu yang harus aku bawa. Jadi apa yang udah kamu start kamu harus selesaikan. Masalah rezeki itu efek samping," imbuhnya.

Dari perjalanan kariernya ini, Ranna memiliki harapan kalau suatu saat nanti karyanya bisa menjadi contoh atau pembelajaran untuk orang lain. Ranna Phasupaty ingin mengikuti jejak idolnya, KLA Project yang masih terus menjadi inspirasi untuk banyak orang.

"Aku tuh terlalu mencontoh, terlalu terinspirasi banget sama KLa Project, jadi aku berharap minimal karyaku bisa meng-influence orang. Sesimple itu, karya ku bisa meng-influence orang untuk belajar mungkin, belajar nyanyi atau main gitarnya, jadi bukan cuma menghibur tapi juga mengedukasi. Terserah nanti pasar menerimanya seperti apa, kalau bisa dinikmati Alhamdullilah syukur-syukur bisa untuk belajar," pungkas Ranna Phasupaty.

Ranna Phasupaty Sempat Jadi Pengamen Jalanan (Instagram)