seketika ia dimasukkan ke dalam peti mati, Bella menggedor-gedor peti matinya.
Menurut laman BBC, Bella awalnya dinyatakan meninggal pada Jumat (8/6) lalu. Ia mengalami henti jantung sehingga dokter mengatakan bila nyawanya tak terselamatkan.
Ketika dilakukan resusitasi oleh dokter, Bella juga tak memberikan respon apa-apa.
Anaknya, Gilbert Rodolfo Balberan Montoya, mengatakan jika ibumanya mengalami kardiorespirasi hingga menyebabkan katalepsi.
Hal itulah yang membuat tubuh Montoya menjadi kaku, tidak bisa merasakan sakit dan kondisi fungsi tubuhnya yang kian melemah.
"Dirawat sekitar pukul 09.00, dan pada siang harinya seorang dokter memberitahu saya bahwa (ibunya) meninggal," jelas Gilbert.
Tetapi saat jenazahnya dimasukkan ke peti mati, seketika Bella Montoya bergetar dan sempat menggedor peti matinya.
"Tangan kirinya memukul sisi peti mati, dan peti tersebut langsung bergetar," ucap Balberan dikutip dari NY Post.
Bella Montoya, nenek yang hidup kembali saat hendak dikubur (tribunnews.com)
Saat dibuka, terlihat Montoya berusaha bernapas dan terengah-engah. Paramedis pun langsung memindahkannya ke tandu dan ambulans.
Saat ini, kondisinya kian membaik namun masih dalam pengawasan dokter serta memakai bantuan oksigen. Dokter menjelaskan jika kondisi jantungnya kembali stabil dan memberikan reaksi.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Ekuador juga telah membentuk sebuah komite untuk menyelidiki insiden tersebut.
Menurut laman National Institutes of Health, penyebab henti jantung bisa dikarenakan jantung yang berhenti memompa oksigen sehingga darah berhenti mengalir.
Kondisi inilah yang menyebabkan seseorang bisa meninggal dunia secara mendadak.
Bella Montoya, nenek yang hidup kembali saat hendak dikubur (tribunnews.com)