Parents, Waspadai Efek Samping Antibiotik pada Anak Berikut Ini Ya!

Parents, Waspadai Efek Samping Antibiotik pada Anak Berikut Ini Ya!

Antibiotik adalah beberapa obat yang paling banyak diresepkan dalam pediatri, cabang kedokteran yang berspesialisasi dalam perawatan mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Namun, antibiotik dapat memiliki efek samping yang berkisar dari tidak menyenangkan hingga mengancam jiwa.

Artikel ini menjelaskan efek samping dari antibiotik yang diresepkan untuk anak-anak, serta cara untuk menghindari beberapa efek samping ini.

# Beberapa Efek Samping Antibiotik

Jika anak Anda mengalami reaksi saat mengonsumsi antibiotik, atau segera setelah menghentikannya, pastikan untuk memberi tahu dokter anak Anda. Efek samping antibiotik yang umum mungkin termasuk:

1. Diare

Beberapa anak dapat mengalami diare, baik saat masih mengkonsumsi antibiotik atau hingga 8 minggu setelah selesai menghambiskannya. Beberapa obat antibiotik yang kemungkinan menyebabkan diare pada anak-anak, antara lain: sefalosporin, klindamisin, dan beberapa jenis penisilin.

2. Reaksi alergi 

yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap sesuatu yang dianggapnya berbahaya. Misalnya dengan ruam merah dan mengelupas, ruam merah atau ungu, timbul benjolan, dan ruam merah biasa.

3. Infeksi jamur

Diare akibat antibiotik (Alodokter.com)

Antibiotik membunuh bakteri baik dan jahat di dalam tubuh, yang membuat jamur lebih mudah tumbuh. Hal ini dapat menyebabkan infeksi jamur, yang dapat berdampak pada mulut, yang dikenal sebagai sariawan, serta pusar, alat kelamin, atau bantalan kuku.

4. Gigi bernoda

Beberapa jenis antibiotik, bisa menyebabkan noda di gigi ketika diberikan kepada anak-anak di bawah usia 8 tahun. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan doksisiklin jangka pendek, tetrasiklin yang biasa digunakan, tidak menyebabkan pewarnaan gigi pada anak-anak dalam rentang usia ini.

5. Demam

Infeksi jamur (harapanrakyat.com)

Meskipun sering diabaikan sebagai efek samping, beberapa antibiotik, seperti sefalosporin dan penisilin, dikaitkan dengan efek samping demam. Demam biasanya dimulai setelah seminggu penuh minum obat, tapi bisa hilang segera setelah anak selesai minum antibiotik.

Demam akibat antibiotik (kompashealth.com)

# Cara Menghindari Efek Samping Antibiotik

Untuk menghindari efek samping antibiotik, minum antibiotik hanya jika diperlukan. Mengonsumsi antibiotik saat tidak diperlukan dapat membuat anak berisiko mengalami efek samping dan mendorong resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik berarti obat tidak dapat bekerja secara efektif karena kuman telah berevolusi untuk tidak terpengaruh oleh obat tersebut.

Ayah Bunda dapat menghindari atau mengurangi kemungkinan anak mengalami efek samping dengan:

1. Mengambil probiotik, yang membantu mengisi kembali bakteri baik di usus, dan dapat mencegah diare

2. Melindungi anak  dari sinar matahari, dengan menggunakan tabir surya dan menghindari jam puncak matahari, jika antibiotik meningkatkan risiko sengatan matahari

3. Mengonsumsi antibiotik sesuai resep

Pastikan dokter anak mengetahui tentang semua obat lain, termasuk obat bebas dan obat alami, yang mungkin dikonsumsi anak

Menyimpan antibiotik dengan benar

Ikuti petunjuk apakah akan minum antibiotik dengan makanan atau saat perut kosong