Seorang pria asal China menjadi korban dari penipuan deepfake hingga kehilangan uang milyaran rupiah.
Korban tersebut tinggal di Baotou, sebuah wilayah di Mongolia Dalam. Dari laporan polisi, sang penipu melakukan video call dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Inttelligence) hingga wajahnya dibuat mirip dengan teman korban, termasuk suaranya.
Dari aksinya itu, penipu berhasil meyakinkan korban dan mengirimkan uang sejumlah 4,3 juta Yuan atau setara Rp 9,1 miliar.
Korban saat itu merasa yakin jika temannya sedang membutuhkan uang untuk melakukan deposit dalam proses lelang.
Kemudian, korban baru menyadari jika dirinya ditipu usai temannya mengaku tak tahu soal itu. Korban lalu melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat dan telah berhasil memulihkan sebagian besar dananya.
Kasus ini pun seketika menghebohkan jagat maya, termasuk media sosial milik China, Weibo.
"Ini menunjukkan bahwa foto, suara, dan video semua bisa dimanfaatkan oleh penipu. Apakah aturan keamanan informasi bisa mengikuti teknik orang-orang ini? ," kata seorang netizen China, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (25/5/2023).
China sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi penipuan berbasis AI, khususnya deepfake. Pemerintah China juga membuat peraturan untuk memberikan perlindungan bagi para korban penipuan teknologi AI.
Ilustrasi penipuan dengan teknologi AI (kompas.com)