Aplikasi Android Untuk Kaum Difabel, Karya Mahasiswa UIN Yogyakarta, Inovatif!

Aplikasi Android untuk kaum difabel, Ini merupakan inovasi dari mahasiswa UIN Jogja.

Kini Google memperkenalkan salah satu peserta Developer Student Club (DSC) yang sedang mengembangkan aplikasi untuk membantu para kaum difabel di acara Developer Showcase 2018.

Aplikasi yang dikembangkan oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga ini diberi nama 'Sukacare'. DSC adalah suatu program yang dapat membantu dan melatih mahasiswa dalam mengatur koding dan mengembangkan aplikasi berbasis android.

Menurut DSC Lead UIN Sunan Kalijaga, Tesya Nurintan, aplikasi sukacare adalah aplikasi yang dibuat DSC UIN guna membantu tunarungu dan tunanetra.

Tujuanya sih mulia banget, karena ingin membantu kawan-kawan membaca buku. 

Aplikasi ini menggunakan bantuan suara, rencananya sih aplikasi sukacare akan memiliki dua fungsi, pertama untuk kaum tuna netra yang ingin membaca buku yang dibacakan, dan para volunteer yang membacakan buku.

Buat penderita difabel (Tuna netra) bisa reqest, misalnya hari ini guru pakai buku biologi karangan siapa, mereka bisa reqwest. Nantinya para Vounteer akan mengirim balik hasil bacaaanya, terang Tesya.

Kabarnya pengembangan aplikasi ini merupakan pengembangan yang melibatkan developer Android yang pertama di Indonesia.

Aplikasi karya Hastu Wijayasari(kompas.com)

Hastu Wijayasri merupakan mahasiswa teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga yang merupakan anggota DSC, dia mengalami Difabilitas pada pendengaranya.

Mengaca pada kesulitan dirinya dalam mengikuti pelajaran di kelas, maka dari itu Sukacare dikembangkan bukan hanya untuk kaum Tunanetra namun juga Tunarungu seperti Hastu.

Teknologi ini juga sedang dikembangkan menggunakan Voice to text, ujar Tesya.

Dengan adanya Voice to text maka mata kuliah dari Dosen pun akan bisa disajikan dalam bentuk tulisan hingga mahasiswa tunarungu termudahkan.

Hastu wijayasari penemu aplikasi kusus difabel (Tek.id)

Menciptakan aplikasi tersebut menurut Hastu, merupakan suatu kebanggaan dan cara untuk mempermudah dirinya dan teman-teman disabilitas.

Hastu menjelaskan, kalau cita-citanya dahulu ingin menjadi enterpreneur untuk membantu orang-orang tuli biar bisa kerja. Jadi harapanya tidak ada yang nganggur.

Dan kini harapan Hastu sudah selangkah lebih dekat, wah, gengs, ada baiknya kita support dan doakan perjuangan mulia Hastu ya.

App Sukacare (Kumparan.com)