Bukan Sopir, Sosok Ini Diduga Jadi Biang Kerok Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal

Bus pariwisata masuk jurang di Guci Tegal diduga akibat sosok orang ini.

Bus pariwisata masuk jurang di Guci Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5) menyebabkan satu orang meninggal dunia. Bus dari perusahaan Duta Wisata tersebut diketahui berjalan sendiri dan akhirnya tak terkendali hingga masuk jurang di tempat wisata Guci. Banyak warganet menduga sopir bus jadi kambing hitam dalam kejadian ini.

Padahal info yang beredar justru penyebabnya bukan dari sopir bus melainkan salah satu penumpang yang diduga melakukan sabotase dengan memainkan rem tangan atau handrem bus saat berhenti. Hal itu diungkapkan oleh Rian Mahendra salah seorang tokoh dalam kancah bus AKAP yang terkenal di Indonesia.

Melansir dari Instagram @rianmahendra83, orang yang dulu besar di perusahaan bus PO Haryanto ini menceritakan kronologi sekaligus meluruskan berita-berita yang sempat simpang siur terkait penyebab bus naas itu jatuh ke jurang yang menyebabkan banyak penumpang menderita luka berat dan luka ringan.

Bus pariwisata masuk jurang di Guci Tegal menurut Rian Mahendra kondisi bus sebenarnya sedang terparkir dalam kondisi mesin menyala. Sopir bus memang berada di luar bus dan sedang berkordinasi dengan panitia acara, sementara belum semua penumpang naik ke dalam bus. 

“Mesin nyala karna penumpang baru pada naek ke bis.. ditinggal ngopi sama crew bentar tiba2 ada penumpang (Info mania kecil) ngelepas Handrem buat bikin dokumentasi ala2.. spontan bis ngegelinding n masuk jurang,”tulis Rian Mahendra yang menyebut ada satu orang meninggal dunia dan sisanya banyak korban meninggal dunia.

Rian Mahendra menyebut ada penumpang anak kecil yang main rem tangan sehingga membuat bus berjalan sendiri hingga masuk ke jurang. “Duh kaya gini ni.. kenapa si dekkkkkkk!!! Kenapa maenin handrem!!,” tambah Rian Mahendra.

Sosok Ini Diduga Jadi Biang Kerok Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal (Suara.com)

Dari kejadian yang menimpa bus pariwisata itu, Rian Mahendra memberikan pesan kepada sopir bus untuk tidak berada di luar bus ketika bus dalam kondisi mesin menyala dan terparkir. “Apalagi ditempat2 yg rawan seperti turunan,” kata Rian Mahendra.

Termasuk melarang siapa saja untuk duduk di kursi sopir bus atau di dekat kabin depan bus agar tidak melakukan sabotase seperti yang dialami bus pariwisata masuk jurang di Guci Tegal. “Sesama penumpang juga harus bisa menegur atau mengingatkan agar hal2 semacam ini tidak terjadi lagi,” tutupnya.

Sosok Ini Diduga Jadi Biang Kerok Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal (detikNews)