Ini Alasan Kenapa Pluto Sudah Tak Masuk dalam Daftar Planet di Galaksi Bimasakti

Ini Alasan Kenapa Pluto Sudah Tak Masuk dalam Daftar Planet di Galaksi Bimasakti

Saat kita sekolah, kita diajarkan bahwa pluto adalah planet kesembilan paling ujung di Tata Surya Kita. Selamat 76 tahun, sejak ia ditemukan oleh Clyde Tombaugh di tahun 1930. Pluto memang dianggap sebagai planet yang orbitnya mengelilingi matahari lebih jauh dibanding Neptunus.

Pluto merupakan salah satu dari ratusan ribu asteroid es, objek di Sabuk Kuiper. Sementara itu di tahun 90'an belum ada objek lainnya yang berada di Sabuk Kuiper setelah Pluto. Jadi wajar kalau Pluto yang dikenal sebagai satu-satunya objek luar angkasa yang terletak jauh daripada Neptunus, kemudian disebut planet.

Planet Neptunus (republika.co.id)

# Perkembangan Teknologi Mempengaruhi Penemuan Astronomi

Seturut berjalannya waktu, teknologi mengalami perkembangan. Teleskop pun menjadi lebih besar dan canggih. Dengan teleskop modern yang lebih besar, kita mampu melihat benda-benda luar angkasa yang lebih jauh.

Para astronom kemudian mulai curiga. Karena kenyataannya ukuran Pluto jauh lebih kecil dibanding planet lainnya. Bahkan lebih kecil daripada bulan.

Penemuan itu didapatkan pada tahun 1992. Bersamaan dengan penemuan objek pada Sabuk Kuiper yang kedua.

Namun, karena Pluto sudah lama dianggap sebagai planet, statusnya sebagai planet pun tetap dipertahankan.

# Ratusan Objek di Sabuk Kuiper Lainnya

Para astronom sebenarnya sudah tahu bahwa selama beberapa dekade, orbit Pluto sebenarnya melintasi orbit Neptunus. Tidak ada planet yang saling melintasi orbit. Lalu apa yang membedakan orbit Pluto?

Para astronom beberapa tahun kemudian menemukan ratusan objek di Sabuk Kuiper lainnya. Pada 2005 misalnya, Mike Brown menemukan Eris yang ukurannya lebih besar dibanding Pluto.

Sabuk Kuiper (amazine.co)

# Keputusan Apakah Pluto dan Eris Akan Dianggap Planet

Setelah penemuan tersebut, pada tahun 2006 para astronom bertemu dan melakukan pemungutan suara di International Astronomical Union. Pemungutan suara tersebut dilakukan untuk memutuskan apakah Pluto dapat disebut planet kesembilan atau tidak.

Dalam perundingan itu, banyak astronom yang mengaku sangat menyukai Pluto sehingga enggan mengeluarkan Pluto dari klub planet. Pluto telah mereka anggap sebagai semacam bayi di tata surya kita. Namun tentu saja itu bukan alasan yang masuk akal. Sebab sedari awal Pluto seharusnya disebut objek Sabuk Kuiper, bukannya sebuah planet.

Akhirnya setelah pemungutan suara. Dicapai keputusan bahwa Pluto tidak lagi menjadi salah satu planet dalam tata surya kita, melainkan masuk kategori 'planet kerdil'.

Jadi begitu ceritanya, ges. Semoga informasi ini bermanfaat buat kalian yang belum update atau masih penasaran mengapa Pluto sudah gak disebut planet lagi.

Samanta Lawler, Assistant professor of astronomy, University of Regina menjelaskan 

International Astronomical Union (science.thewire.in)