Plus Minus Teknologi VAR yang Suka Bikin Pelatih dan Pemain Gigit Jari di Lapangan

Tidak ada hal yang sempurna. Termasuk plus minus teknologi VAR yang masih jadi perdebatan banyak pihak.

VAR atau video assistant referee merupakan perangkat teknologi kamera yang membantu wasit saat memimpin sebuah pertandingan sepak bola. Memang kinerja wasit di atas lapangan terbantu dengan kehadiran VAR. Tetapi tetap saja tidak ada teknologi yang sempurna. Ada saja plus minus teknologi VAR yang masih terus diperdebatkan sampai sekarang.

Teknologi VAR pertama kali dimunculkan di ajang Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia. Kala itu bantuan VAR banyak memberikan keputusan penting yang dilakukan wasit. Misalnya pelanggaran di kotak penalti yang menurut wasit bukan pelanggaran, namun menurut VAR merupakan pelanggaran. Wasit kemudian melihat ke rekaman ulang dan memutuskan memberikan tendangan penalti.

Juga semisal wasit tidak mengesahkan sebuah gol. Namun VAR meminta wasit untuk melakukan pengecekkan dengan melihat kepada rekaman ulang. Keputusan wasit akan berubah dan akhirnya mengesahkan gol tersebut. Kemunculan VAR pertama kali memang ditanggapi pro dan kontra. Memang semua elemen sepak bola dari segi wasit, pemain, dan pelatih harus beradaptasi dengan kemunculan VAR.

Paragram coba merangkum apa saja plus minus atau kelebihan dan kekurangan teknologi VAR setelah hampir 5 tahun muncul di pertandingan sepak bola. Apakah lebih banyak kelebihannya atau malah banyak kurangnya? Berikut beberapa penjelasan terkait hal tersebut.

Pembahasan plus minus teknologi VAR dimulai dari kelebihan atau plusnya. Dengan adanya teknologi VAR membuat keputusan wasit yang salah jadi benar sehingga tidak ada tim yang dirugikan. Misalnya sebuah tim seharusnya mendapatkan penalti namun wasit tidak melihat sebuah pelanggaran, dengan adanya VAR maka tim itu kemungkinan besar mendapatkan tendangan penalti dan bisa mencetak skor ke gawang lawan.

Suasana pertandingan semakin sulit ditebak dengan adanya VAR. Alhasil pertandingan jadi tambah seru. Dulu jika ada tim yang golnya tidak disahkan wasit maka tim itu tidak akan mencetak skor. Tetapi semenjak ada teknologi VAR, meskipun ada tim yang golnya tidak disahkan wasit tetapi masih ada peluang untuk disahkan oleh VAR dan wasit harus mengikuti keputusan dari VAR.

Dulu sebelum ada teknologi VAR, banyak aksi-aksi tidak terpuji pemain yang tidak diketahui wasit. Misalnya ada pemain yang memukul, menendang, atau bertengkar dengan pemain lawan. Tetapi semenjak ada teknologi VAR bisa merekam aksi-aksi pemain meski tidak membawa bola. Makanya banyak sekali pemain yang mendapatkan kartu merah karena direkam oleh VAR melakukan aksi kontroversial.

Adaya teknologi VAR secara langsung bisa membuat wasit-wasit sepak bola untuk belajar lebih teliti dalam memimpin pertandingan. Wasit dituntut lebih jeli ketika melihat sebuah pelanggaran, sebuah gol, dan kejadian lain di lapangan. Jangan sampai banyak keputusan wasit yang salah dan malah dibenarkan oleh VAR. Wasit harus banyak belajar dari teknologi VAR.

Plus Minus Teknologi VAR (Detikcom)

Jika ada plus atau kelebihan teknologi VAR, tentu ada juga kelemahan atau minusnya. Teknologi VAR membuat waktu pertandingan jadi semakin lama. Jika sebuah pertandingan sepak bola memakan waktu 2X45 menit, maka jika wasit mengecek ke kamera VAR dipastikan pertandingan akan semakin lama. Bisa jadi bertambah sekitar 5 menit. Semakin sering wasit mengecek VAR maka semakin lama juga pertandingan akan selesai.

Kemudian teknologi VAR memang membantu wasit menjadi lebih jeli dan teliti. Tetapi kemunculan VAR terkadang bisa membuat wasit terlalu mengandalkan teknologi itu. Bukannya belajar jadi wasit yang lebih teliti dan jeli, bisa saja ada oknum polisi yang memilih terus dibantu teknologi VAR.

Satu lagi kekurangan teknologi VAR adalah ketidaksempurnaannya. Meski jadi acuan dalam keputusan wasit, namun ada kalanya teknologi VAR justru melahirkan keputusan yang kontroversial dan merugikan salah satu tim. Meski dianggap tidak sempurna, namun para pemain dan pelatih tetap menerima keputusan VAR walaupun hanya bisa gigit jari ketika timnya kebobolan atau tidak mendapatkan keuntungan setelah wasit melihat VAR.

Teknologi VAR belum digunakan di kompetisi sepak bola di seluruh dunia, termasuk Liga 1 Indonesia. Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha pernah mengatakan jika penerapan VAR di Indonesia masih sulit dilakukan. “Ada 18 kriteria atau syarat, salah staunya pelatihan bagi wasit. Preparation itu satu sampai satu setengah tahun, belum juga soal SDM,” kata Tisha dilansir dari Tempo. 

Jadi terkait plus minus teknologi VAR sampai sekarang kemunculan VAR dalam dunia sepak bola tetap dipertahankan. Teknologi VAR bisa membawa dinamika dalam sebuah pertandingan. Setelah ada VAR, kira-kira teknologi apa lagi ya yang bakal digunakan dalam pertandingan sepak bola pada masa depan?

Plus Minus Teknologi VAR (IDN Times)