Mengenal Penyebab Miss V Sering Becek, Apakah Normal?

Mengenal Penyebab Miss V Sering Becek, Apakah Normal?

Vagina adalah selaput lendir, artinya kulit dan jaringan vagina yang sehat selalu lembab. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi seberapa banyak cairan yang dihasilkan vagina.

Biasanya, bagian dalam vagina terasa agak basah. Perubahan hormonal, status kesuburan, dan gairah dapat mengubah jumlah, konsistensi, dan warna cairan vagina seseorang. Vagina mungkin terasa sangat basah saat terangsang, sedangkan menopause dapat menyebabkan vagina kering.

# Beberapa Penyebab Vagina Basah

Cairan vagina sangat penting untuk menjaga kesehatan vagina dan membuat aktivitas seksual nyaman. Namun beberapa orang merasa cemas tentang cairan vagina mereka.  

Yuk, kita cari tahu dari mana asal lendir itu dan apa saja yang menyebabkan vagina basah!

Sebagian besar kondisi vagina basah berasal dari salah satu dari dua tempat:

1. Kelenjar Bartholin

2. Serviks

Kelenjar Bartholin adalah dua kelenjar kecil seukuran kacang yang terletak tepat di dalam vagina. Mereka membantu melumasi vagina untuk mencegah kekeringan yang berlebihan. Mereka juga menghasilkan kelembapan saat wanita merasa terangsang, dan selama aktivitas seksual.

Leher rahim menghasilkan lendir sepanjang siklus menstruasi seseorang. Saat ovulasi mendekat, serviks menghasilkan lebih banyak cairan. Lendir serviks yang subur ini dapat membantu perjalanan sperma ke sel telur, meningkatkan kemungkinan kehamilan.

Penyebab paling umum dari vagina basah meliputi:

1. Cairan Vagina Sehari-Hari

Vagina yang normal dan sehat memang memiliki kondisi sedikit lembap. Rata-rata, wanita sehat menghasilkan 1–4 mililiter (ml) cairan vagina dalam sehari.

Jumlah cairan yang dikeluarkan orang sehat dapat berubah dari hari ke hari, dan kelenjar Bartholin dan serviks menghasilkan berbagai cairan yang dapat berubah seiring waktu.

2. Terangsang

Ketika seorang wanita merasa terangsang secara seksual, kelenjar Bartholin menghasilkan lebih banyak cairan. Cairan ini membantu melumasi vagina selama aktivitas seksual, mengurangi risiko gesekan dan cedera yang menyakitkan. Beberapa orang memperhatikan bahwa vagina mereka menjadi terlumasi saat berhubungan seks meskipun mereka tidak merasa terangsang.

Pelumasan biasanya tetap ada bahkan setelah seseorang selesai berhubungan seks atau tidak lagi merasa terangsang. Vagina bisa juga terasa basah selama satu atau dua jam setelah berhubungan seks dan itu adalah hal yang normal.

Anatomi organ reproduksi wanita (ciputrahospital.com)

3. Perubahan Hormon

Tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan kebasahan vagina dengan menyebabkan kelenjar Bartholin memproduksi lebih banyak cairan. Orang yang menjalani perawatan hormon, seperti mereka yang menjalani terapi penggantian hormon, mungkin melihat peningkatan kebasahan vagina.

4. Infeksi

Ketika cairan vagina berubah atau seseorang memproduksi cairan vagina secara signifikan lebih banyak dari biasanya, itu mungkin merupakan tanda infeksi.

Infeksi jamur menyebabkan cairan kental, putih, seperti keju cottage. Vagina mungkin gatal, terbakar, atau terasa sangat perih dan kering, dan seks bisa sangat menyakitkan.

Kamu juga bisa juga mengalami infeksi bakteri ataupun penyakit seksual jika merasakan tanda-tanda di atas. Jangan ragu untuk segera memeriksakannya ke dokter.

Itu tadi beberapa penyabab miss v sering basah atau mengeluarkan lendir. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Pada masa subur, wanita biasanya akan mengeluarkan lendir lebih banyak (siapnikah.org)