Mengenal Apa itu Libido Tinggi, Apakah Sama dengan Hiperseks?

Mengenal Apa itu Libido Tinggi, Apakah Sama dengan Hiperseks?

Libido mengacu pada hasrat seksual, atau emosi dan energi mental yang berhubungan dengan seks. Istilah lain untuk itu adalah "dorongan seks".

Libido seseorang dipengaruhi oleh 3 hal:

1. Faktor biologis, seperti kadar testosteron dan estrogen.

2. Faktor psikologis, seperti tingkat stres.

3. Faktor sosial, seperti hubungan intim.

Libido tinggi sulit untuk didefinisikan karena dasar untuk libido "normal" tergantung pada orangnya, dan setiap orang punya libido yang berbeda.

"Normal" seseorang mungkin merupakan keinginan untuk berhubungan seks sekali sehari, sementara "normal" orang lain adalah tidak memiliki dorongan seks.

# Apa Tanda-Tanda Libido 'terlalu tinggi'?

Menurut Mayo Clinic, libido yang tinggi berpotensi menjadi masalah jika mengakibatkan aktivitas seksual yang terasa di luar kendali.

Kondisi libido yang terlalu tinggi ini juga dikenal sebagai hiperseksualitas atau perilaku seksual di luar kendali (OCSB).

Tanda-tanda dorongan seksual yang hiper meliputi:

1. Perilaku seksualmu berdampak negatif pada area lain dalam hidup: seperti kesehatan, hubungan, pekerjaan, dll.

2. Kamu telah berulang kali mencoba membatasi atau menghentikan perilaku seksual kamu tetapi tidak bisa.

3. Kamu merahasiakan perilaku seksualmu.

4. Kamu merasa tergantung pada perilaku seksualmu.

5. Kamu tidak merasa puas ketika kamu mengganti perilaku seksual kamu dengan aktivitas lain.

6. Kamu menggunakan perilaku seksual untuk melarikan diri dari masalah, seperti kemarahan, stres, depresi, kesepian, atau kecemasan.

7. Kamu mengalami kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang stabil dan sehat karena perilaku seksualmu.

Libido tinggi bisa dialami pria maupun wanita (farmaku.com)

Libido tinggi bisa terjadi pada wanita hamil (fimela.com)

# Apa yang Menyebabkan Perilaku Seksual Kompulsif?

Penyebab perilaku seksual kompulsif belum diketahui dengan jelas.

Namun, berikut ini beberapa penyebab potensialnya:

1. Ketidakseimbangan neurotransmiter. Perilaku seksual kompulsif mungkin terkait dengan bahan kimia tingkat tinggi di otakmu yang dikenal sebagai neurotransmiter (pikirkan dopamin, serotonin, dan norepinefrin) yang membantu mengatur suasana hatimu.

2. Pengobatan. Beberapa obat agonis dopamin yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson dapat menyebabkan perilaku seksual kompulsif.

3. Kondisi kesehatan. Bagian otak yang memengaruhi perilaku seksual dapat dirusak oleh kondisi seperti epilepsi dan demensia.

Libidomu tidak dapat diukur pada skala satu ukuran untuk semua. Setiap orang memiliki libido standar mereka sendiri. Jika gairah seksmu turun dari standar itu, kamu mengalami libido rendah. Jika gairah seksmu lebih tinggi dari standar itu, kamu mengalami libido tinggi.

Jika dorongan seksmu mulai mengganggu kualitas hidupmu, bicarakan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan lainnya.

Kamu juga dapat berbicara dengan terapis kesehatan mental yang berspesialisasi dalam seksualitas manusia.

Obat-obatan bisa turunkan gairah seksual (gaya.tempo.co)