Mengenal Batuk GERD yang Punya Gejala Batuk Terus Menerus, Bagaimana Pengobatannya?

Mengenal Batuk GERD yang Punya Gejala Batuk Terus Menerus, Bagaimana Pengobatannya?

Banyak orang dengan  gastroesophageal reflux disease (GERD) memiliki gejala yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Gejala refluks asam yang paling umum adalah mulas, sensasi terbakar di dada bagian bawah dan perut tengah. 

Beberapa orang dewasa mungkin mengalami GERD tanpa mulas serta gejala tambahan. Ini bisa termasuk bersendawa, mengi, kesulitan menelan, atau batuk kronis.

# GERD dan batuk terus-menerus

GERD adalah salah satu penyebab paling umum dari batuk terus-menerus. Faktanya, para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina memperkirakan bahwa GERD bertanggung jawab atas lebih dari 25 persen dari semua kasus batuk kronis.

Mayoritas orang dengan batuk yang diinduksi GERD tidak memiliki gejala klasik penyakit seperti mulas. Batuk kronis dapat disebabkan oleh refluks asam atau refluks isi lambung yang tidak asam.

Gambaran tentang GERD (fk.ui.ac.id)

Beberapa petunjuk apakah batuk kronis disebabkan oleh GERD meliputi:

1. Batuk kebanyakan di malam hari atau setelah makan.

2. Batuk yang terjadi saat berbaring.

3. Batuk terus-menerus yang terjadi bahkan ketika penyebab umum tidak ada, seperti merokok atau minum obat (termasuk ACE inhibitor) di mana batuk merupakan efek samping.

4. batuk tanpa asma atau postnasal drip, atau saat rontgen dada normal.

Ciri-Ciri umum GERD (nakedpress.co)

# Pemeriksaan Batuk GERD

GERD bisa sulit didiagnosis pada orang yang menderita batuk kronis tetapi tidak ada gejala mulas. Ini karena kondisi umum seperti postnasal drip dan asma lebih mungkin menyebabkan batuk kronis. Endoskopi bagian atas, atau EGD, adalah tes yang paling sering digunakan dalam evaluasi gejala yang lengkap.

Pemeriksaan pH 24 jam, yang memantau pH esofagus, juga merupakan tes yang efektif untuk orang dengan batuk kronis. Tes lain, yang dikenal sebagai MII-pH, juga dapat mendeteksi refluks nonasam. 

Ada cara lain untuk mengetahui apakah batuk berhubungan dengan GERD. Dokter mungkin mencoba memberi penghambat pompa proton (PPI), sejenis obat untuk GERD, untuk jangka waktu tertentu untuk melihat apakah gejalanya hilang. Beberapa obat PPI antara lain seperti Nexium, Prevacid, dan Prilosec. Jika gejala sembuh dengan terapi PPI, kemungkinan kamu memang menderita GERD.

# Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup seringkali cukup untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan batuk kronis dan gejala GERD lainnya. Perubahan tersebut meliputi:

1. Menghindari makanan yang memperburuk gejala: - Minuman beralkohol

- Minuman berkafein

- Cokelat

- Buah sitrus

- Makanan yang digoreng dan berlemak

- Bawang putih

- Mint dan rasa mint (terutama peppermint dan spearmint)

- Bawang

- Makanan pedas

- Makanan berbasis tomat termasuk pizza, salsa, dan saus spageti.

2. Menghindari berbaring setidaknya 2,5 jam setelah makan.

3. Sering makan dengan porsi kecil.

4. Mengurangi berat badan yang berlebihan.

5. Berhenti merokok.

6. Mengangkat kepala saat tidur antara 6 dan 8 inci (bantal tambahan tidak berfungsi).

7. Mengenakan pakaian longgar untuk mengurangi tekanan di sekitar perut.

Itu tadi segala hal seputar batuk GERD, semoga bermanfaat ya. Salam sehat selalu~

(Ilustrasi minum obat (hellosehat.com)