Para cat-people wajib waspada bahaya bulu kucing! Memelihara kucing memang memberi banyak kesenangan. Namun tahukah kamu, ternyata ada juga bahaya dari bulu kucing yang mengintai. Karena itu, penting untuk memastikan kebersihan kucing, area tempatnya tinggal, dan diri sendiri setelah mengelus bulu kucing. Agar kita semua semakin waspada, yuk simak bahaya apa saja yang bisa dibawa oleh bulu kucing.
1. Gigitan Kutu kucing
Kucing memiliki bulu yang tebal sehingga dapat menjadi tempat kutu untuk berkembang biak. Kutu kucing berukuran sangat kecil, berwarna kecokelatan, dan mengisap darah untuk bertahan hidup.
Meski kutu kucing tidak bisa hidup pada tubuh manusia, kutu kucing tetap bisa menggigitmu jika tak sengaja menempel di kulit. Gigitan kutu ini bisa menimbulkan ruam. Jika sudah parah, gigitan kutu juga dapat menyebabkan reaksi alergi yang ditandai dengan munculnya iritasi, gatal-gatal yang parah, hingga infeksi kulit. Jadi pastikan kucing di rumah selalu bebas dari kutu.
Bahaya Bulu Kucing (via Kompas)
2. Reaksi Alergi
Reaksi alergi memang bukan muncul dari bulu kucing, melainkan dari air ludah dan urinenya. Karena kucing suka menjilat bulunya sendiri sehingga bulunya bisa terkena air ludah. Pada manusia, reaksi alergi biasanya berupa gejala flu, mata gatal, bersin, pilek, dan peradangan pada sinus. Selain itu, bulu kucing juga dapat memicu serangan asma.
3. Kurap
Hewan peliharaan juga bisa terkena kurap atau ringworm. Kurap adalah infeksi akibat jamur yang menyebar dari kontak langsung antara hewan dengan manusia. Cara penularannya adalah ketika kamu membelai bulu kucing dan tidak cuci tangan setelahnya. Anak kucing biasanya paling sering mengalami infeksi kurap. Jika tertular, kamu akan mengalami gatal, ruam berbentuk cincin di kulit, rambut rontok, hingga kuku berubah warna.
Bahaya Bulu Kucing (via Klikdokter)
4. Infeksi Campylobacter
Pada umumnya, bakteri Campylobacter hidup di dalam saluran pencernaan kucing. Namun bulu kucing bisa terkontaminasi bila kucing menjilat bulu setelah menjilati area tubuh yang terkena feses. Gejala yang muncul jika terkena infeksi Campylobacter adalah diare yang disertai darah, demam, mual, muntah, dan kram perut.
Bahaya Bulu Kucing (via Safe Food)
5. Penyakit Cakar Kucing (Cat Scratch Disease)
Penyakit cakar kucing disebabkan oleh infeksi bakteri Bartonella henselae. Walaupun memiliki nama penyakit cakar kucing, namun bakteri ini tidak hanya berpindah melalui cakaran kucing, tetapi juga melalui bulu kucing. Kamu bisa tertular saat mengelus bulu kucing yang terkontaminasi dan secara tidak sadar langsung menyeka mata.
Gejala yang muncul jika terinfeksi bakteri ini adalah munculnya benjolan kecil dalam jangka waktu 10 hari. Selain benjolan, juga akan muncul gejala lain seperti mual, muntah, demam, menggigil, lelah, peradangan, dan rasa nyeri pada bagian kelenjar getah bening. Namun jika kamu memiliki daya tahan tubuh yang kuat, penyakit ini tidak akan memberi akibat serius.
Bahaya Bulu Kucing (via HaloDoc)
5. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis atau lebih dikenal tokso, merupakan salah satu penyakit yang cukup dikhawatirkan oleh banyak orang terutama bagi ibu-ibu. Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii yang terdapat pada feses kucing yang sudah terinfeksi.
Kucing bisa menularkan pada manusia melalu bulunya yang sudah terkontaminasi akibat kucing yang senang menjilat bulu. Penyakit tokso dari parasit yang dibawa oleh bulu kucing bisa menyebabkan cacat untuk bayi lahir dan rentan mengalami keguguran bagi ibu hamil.
Itulah bahaya yang bisa dibawa bulu kucing bagi pemeliharanya. Agar kamu tetap aman saat memelihara kucing, maka pastikan area kucing selalu bersih dan jangan lupa selalu cuci tangan setelah menyentuh kucing.
Bahaya Bulu Kucing (via Klikdokter)