Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah pola perilaku yang sistematis untuk menanamkan dominasi, superioritas, dan pengawasan dalam hubungan. Faktor-faktor kekerasan dalam rumah tangga tidak dapat dibenarkan kecuali dilakukan untuk membela diri.
Nah, untuk menyelamatkan diri dan menghadapi situasi tersebut, ketahuilah 10 penyebab utama kekerasan dalam rumah tangga dalam pernikahan berikut ini:
Foto Venna Melinda setelah mendapat kekerasan dalam rumah tangga (kompas.tv)
1. Kemiskinan dan Pengangguran
Orang-orang yang berada dalam kesulitan keuangan lebih mungkin terlibat dalam kekerasan dalam rumah tangga. Separuh dari perempuan tunawisma dan anak-anak adalah korban kekerasan dalam rumah tangga. Salah satu penyebab utama tren ini adalah kenyataan bahwa korban kekerasan dalam kemiskinan seringkali tidak memiliki sarana untuk melarikan diri dari situasi tersebut.
2. Pendidikan
Pendidikan membuat perbedaan besar dalam tingkat penyebab kekerasan dalam keluarga. Wanita dengan beberapa pendidikan menengah menurunkan risiko kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini mungkin terjadi karena perempuan dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung melihat diri mereka setara dengan pelaku dan memiliki sarana untuk mengamankan kemandirian mereka dan menghindari faktor kekerasan dalam keluarga.
3. Perilaku Ingin Mempertahankan Hubungan
Banyak pasangan melakukan kekerasan dalam rumah tangga dalam pernikahan karena menurut mereka ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan pasangannya. Ancaman apa pun terhadap hubungan memotivasi pasangan untuk merancang strategi retensi semacam itu. Perilaku seperti itu, meskipun salah, dimaksudkan untuk secara eksplisit atau implisit bertujuan mempertahankan ikatan.
Jenis-jenis kekerasan dalam rumah tangga (magdalene.co)
4. Faktor Historis
Masyarakat didominasi laki-laki di masa lalu. Sebagai hasilnya, kompleks superioritas dan kejahatan yang melekat pada chauvinisme bertindak sebagai salah satu penyebab utama kekerasan dalam rumah tangga.
5. Faktor Budaya
Ketika dua orang dari budaya yang berbeda memutuskan untuk menikah, mereka berdua tidak perlu mengenal perbedaan budaya tersebut. Ini mungkin tampak menarik pada awalnya, tetapi seiring berjalannya waktu, perbedaan budaya dapat berperan sebagai salah satu penyebab umum kekerasan dalam rumah tangga.
6. Membela Diri
Banyak pasangan dapat menggunakan kekerasan untuk menghindari wabah apa pun dari pasangannya atau bertindak sebagai tanggapan atas pelecehan pasangannya. Itu artinya, jika salah satu pasangan menggunakan segala bentuk kekerasan, yang lain bisa melakukan hal yang sama.
7. Alkohol
Penggunaan alkohol dan obat-obatan juga dapat menyebabkan terjadinya dan menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga. Minum berlebihan dan obat-obatan dapat menjadi kontributor yang signifikan dan menyebabkan penyalahgunaan pasangan. Hal ini dapat menyebabkan pola perilaku kasar yang berkelanjutan oleh salah satu pasangan.
8. Dugaan Perselingkuhan
Hubungan suami istri dimaksudkan untuk didasarkan pada kepercayaan dan iman. Namun, terkadang, ketika kepercayaan dipertanyakan, itu bisa menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga dalam pernikahan. Jika seorang pasangan merasa bahwa orang lain tidak menjaga kesucian pernikahan dan berselingkuh, mereka mungkin menganggap kekerasan sebagai solusinya.
9. Masalah Mental
Wanita yang menjadi korban kekerasan fisik yang parah cenderung menderita penyakit mental. Penyakit mental itu bisa membuat mereka melakukan kekerasan, atau justru memicu pasangan untuk melakukan kekerasan.
Itu tadi 9 faktor penyebab KDRT. Aduh, semoga kita bisa memutus rantai kekerasan dalam rumah tangga kira ya ges ya...
Video viral tentang pria pelaku kekerasan pada anak (suara.com)