Daun kelor adalah tanaman asli India utara yang juga dapat tumbuh di tempat tropis dan subtropis lainnya, seperti Asia dan Afrika. Pengobatan tradisional telah menggunakan daun, bunga, biji, dan akar tanaman ini selama berabad-abad.
Daun kelor memiliki banyak vitamin dan mineral penting. Daunnya memiliki vitamin C 7 kali lebih banyak daripada jeruk dan 15 kali lebih banyak potasium daripada pisang. Daun ini juga memiliki kalsium, protein, zat besi, dan asam amino, yang membantu tubuh menyembuhkan dan membangun otot.
Kelor kaya akan antioksidan, zat yang dapat melindungi sel dari kerusakan dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Daun kelor secara tradisional telah digunakan sebagai obat untuk kondisi lain:
1. Rheumatoid arthritis: Ekstrak daun kelor dapat menurunkan pembengkakan cairan, kemerahan, dan nyeri.
2. Diabetes: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa protein seperti insulin yang ditemukan di kelor dapat membantu menurunkan gula darah. Bahan kimia tanaman yang ditemukan di daun dapat membantu tubuh memproses gula dengan lebih baik, dan itu dapat memengaruhi cara tubuh melepaskan insulin.
3. Kanker: Dalam tes laboratorium, ekstrak daun memperlambat pertumbuhan sel kanker pankreas dan membantu kemoterapi bekerja lebih baik. Studi laboratorium lain menunjukkan bahwa daun kelor, kulit kayu, dan akar semuanya memiliki efek anti-kanker yang mungkin mengarah pada obat baru.
4. Memori: Beberapa ahli berpikir antioksidan dan bahan kimia tanaman yang meningkatkan kesehatan lainnya dapat menyembuhkan stres dan peradangan di otak.
Ekstrak daun kelor (jawapos.com)
# Anjuran Pemakaian
Penelitian menunjukkan bahwa umumnya tidak apa-apa memakan daun atau polong biji muda. Ekstrak daun yang terbuat dari bubuk dan air juga aman. Tetapi memakan kulit kayu atau daging buahnya bisa berbahaya, terutama bagi wanita hamil. Bahan kimia di kulit kayu dapat membuat rahim berkontraksi dan menyebabkan keguguran.
Meskipun kamu dapat membelinya sebagai bubuk, pil, minyak, atau teh, suplemen dan bubuk yang terbuat dari kelor tidak diatur oleh FDA. Itu berarti tidak ada dosis standar konsumsi untuk manfaat kesehatan. Dan perusahaan tidak punya tanggung jawab jika kamu mengalami efek buruknya.
Jangan gunakan jika kamu sedang hamil atau menyusui. Bicaralah dengan dokter sebelum mengonsumsi kelor atau suplemen apa pun, terutama jika kamu sedang mengonsumsi obat apa pun.
Teh daun kelor (kesehatan.kontan.co.id)