Hari ini , umat muslim di seluruh dunia akan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh pemerintah, hari kelahiran Nabi ini dijadikan sebagai tanggal merah, hari libur nasional.
Masyarakat dari berbagai daerah memperingati Maulid Nabi dengan tradisi beragam. Ada yang terbilang unik tanpa melunturkan nilai-nilai Islam dan tradisi setempat.
Perayaan itu pun menjadi tradisi yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya. Yuk langsung simak aja. Di bawah ada 3 tradisi Maulid Nabi yang diselenggarakan di berbagai daerah. Langsung scrolling cuy!
Grebeg Maulid di Yogyakarta
Tradisi ini diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta setiap tahunnya. Grebeg Maulud menjadi acara puncak dari perayaan Maulid Nabi yang dimulai dari Sekaten.
Peringatan Maulid Nabi (instagram @almasthuriyah)
Dalam gerebeg Maulud, Keraton Yogyakarta akan mengeluarkan tujuh gunungan. Ketujuh gunungan yang dikeluarkan antara lain Gunungan Kakung, Darat, Gepak, Putri, Bromo dan Gunungan Pawuhan.
Tradisi Baayun Maulid di Banjarmasin
Sebagaimana tradisi unik lain yang diselenggarakan di Indonesia, tradisii ini sudah diselenggarakan secara turun temurun.
Tradisi Maulid Nabi di Yogyakarta (instagram @lilissetiawatii23)
Dulu, bentuk pelaksanaanya terdiri dari mengayun bayi atau anak sembari membaca syair maulid. Sesuai dengan namanya, sih. Baayum artinya timangan atau buaian. Sedangkan mulud, berdasarkan bahasa Arab, artinya ungkapan untuk perayaan Rasulullah SAW.
Tradisi Maulid Nabi Hias Perahu di Tangerang
Di Tangerang juga ada tradisi unik yang diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi, lho. Namun, cara masyarakat memperingati Maulid Nabi di Tangerang berbeda dari tempat lainnya.
Biasanya, peringatan Maulid diselenggarakan dengan pembacaan syair maulid atau tausiyah. Namun, di Tangerang, masyarakat menjadikan kegiatan itu dengan mengarak perahu kertas yang ukurannya besar ke aliran sungai Cisadane. Unik, ya!
Baayun Maulid di Banjar (instagram @nchoy_fff)