Ada begitu banyak teknik yang bisa dilakukan oleh para penjahat siber demi mencapai target mereka, salah satunya melalui aplikasi Google Terjemahan (Google Translate).
Menurut teori, sang pelaku bakal mengirimkan email untuk mengundang targetnya agar membuka situs dengan bahasa berbeda dan berusaha membantu.
Tetapi melalui praktik jahatnya, teknik ini malah sering dipakai untuk melakukan bypass mekanisme antiphishing.
Apabila pesan tersebut menjadi bagian dari korespondensi bisnis, setelah pengguna mengklik tautan dan situs yang dibuka, maka mereka akan diminta untuk memasukkan alamat email, kemudian menutup jendela browser lalu hapus email tersebut.
Nah, Google Translate memungkinkan kamu untuk bisa menerjemahkan seluruh situs web melalui pemberian tautan dan menentukan bahasa sumber dan target.
Dan hasilnya ialah tautan ke laman tempat domain asli yang diberi tanda hubung dan URL yang dilengkapi dengan domain translate.goog, kemudian diikuti dengan nama laman asli serta kunci yang menunjukkan ke bahasa mana terjemahan dibuat.
Ilustrasi phishing (kompas)
Roman Dedenok, pakar keamanan di Kaspersky memberikan saran agar tetap aman.
"Kami menyarankan para karyawan memperbarui pengetahuan mereka tentang taktik phishing secara berkala atau, lebih baik lagi, meningkatkan kesadaran mereka akan ancaman dunia maya modern dengan bantuan alat pembelajaran khusus,” tuturnya dalam keterangan resminya, Jumat (2/12/2022).
Aplikasi Google Terjemahan (tribune news)