Setiap film mempunyai karakter yang ditampilkan. 6 film Indonesia ini harus ditonton sebelum kamu berusia 25. Film dibawah menggambarkan kisah yang nggak biasa. Besutan sutradara yang punya rekaman sejarah perfilman di Indonesia. Meski bukan film baru, tapi film ini worth it buat ditonton.
1. Gie (2005)
Film yang disutradarai oleh Riri Riza ini berdasarkan kisah nyata seorang aktivis mahasiswa, Soe Hok Gie. Film Terbaik tahun 2005 di Festival Film Indonesia ini menceritakan pengaruh dunia politik di kehidupan kampus pada tahun 60-an. Tahun itu disebut sebagai tahun tergelap dalam sejarah Indonesia.
Soe Hok Gie berjuang untuk keadilan dan kebenaran. Film "Gie" sedikit menggambarkan peristiwa politik, hubungan pertemanan dan romantisme pada tahun 1960an. Penonton akan terbawa dalam konflik yang bertumpuk dan pelik. Rezim politik pada saat itu mendapatkan perlawanan dari mahasiswa idealis seperti Soe Hok Gie.
Nicholas Saputra dengan apik memerankan pemeran utama Gie. Didukung oleh Sita Nursanti, Lukman Sardi, Wulan Guritno.
Gie (2005) (imdb.com)
2. Daun di Atas Bantal (1998)
Film ini bercerita tentang kehidupan Kancil, Heru dan Sugeng. Ketiga anak jalanan yang hidup di Yogyakarta pada tahun 1997. Suasana yang ada dalam setiap scene terasa gelap. Setting menonjolkan kesan jalanan dan pasar tradisional.
Tiga anak jalanan yang hidup dengan Asih (Christine Hakim). Asih bekerja sebagai penjual kembang dan batik. Keempat tokoh tersebut hidup dalam kemiskinan ditengah kriminalitas jalanan. Judul "Daun di Atas Bantal" adalah ungkapan tentang selembar daun yang kapan saja harus siap dihembus angin dari tempat bermimpi.
Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho. Mulanya, sutradara ini merencanakan membuat film dokumenter tentang anak jalanan. Makanya, tiga orang tokoh dalam "Daun di Atas Bantal" dimainkan oleh anak jalanan. Sebagai sutradara yang dikenal diperfilman Internasional, Garin Nugroho, menyusun gambar yang bisa memberi kesan dramatis.
Daun di Atas Bantal (1998) (pemudafm.com)
3. Jakarta Maghrib (2011)
Film ini secara spesifik menggunakan judul sebuah kota metropolitan. Bisa terbayang bagaimana kehidupan di Daerah Ibu Kota dengan melihat film ini. Sedangkan momen Maghrib mempertemukan setiap peristiwa di kota tersebut. Film ini menceritakan beberapa kisah dalam satu judul. Kisah yang berbeda-beda, tetapi bisa bertemu dalam satu momen, waktu Maghrib.
Empat aktor berbakat, Indra Birowo, Ringgo Agus, Lukaman Sardi dan Reza Rahardian memainkan plotnya masing-masing secara bagus. Secara penyusunan, disebut sebagai film omnibus. Maksudnya, film yang mempunyai beberapa plot cerita. Sebanyak 4 plot cerita dibuat saling berhubungan. Film menarik ini disutradarai oleh Salman Aristo.
Jakarta Maghrib (2011) (imdb.com)
4. Perempuan Berkalung Sorban (2009)
Film ini pernah menuai kontroversi, meskipun tema yang diangkat sangat istimewa. Temanya tentang kebebasan bagi wanita yang selama ini dianggap tabu oleh masyarakat.
Film ini merupakan adaptasi dari novel Abidah El Khalieqy yang berjudul sama dengan film yang disutradarai Hanung Bramantyo. Annisa (Revalina S. Temat) hidup di pesantren dan berjuang untuk mendapatkan hak yang setara sebagai seorang perempuan.
Perempuan Berkalung Sorban (2009) (imdb.com)
5. Janji Joni (2005)
Joni (Nicholas Saputra) bekerja sebagai pengantar rol film untuk diputar di beberapa bioskop. Terlambat adalah ilusi buatnya. Ia bertemu dengan seorang perempuan dan berjanji akan memberitahu namanya jika Joni berhasil mengantar rol film tepat waktu. Apakah terpenuhi? Nonton deh!
Film ini disutradarai Joko Anwar, sutradara "Pengabdi Setan". Soundtrack dalam film bisa sebagai pembangun suasana. nah, dalam "Janji Joni" diiringi lagu band populer seperti White Shoes n' The Couples Company dan The Adams.
Janji Joni (2005) (id.wikipedia.org)
6. Laskar Pelangi (2008)
Lagi, duet sutradara dan produser penting di Indonesia, Riri Riza dan Mira Lesmana membuat film Indonesia ini harus kamu tonton sebelum usia 25. Dengan mengambil setting tempat di Belitong, film ini banyak menampilkan gambar yang cantik.
Bercerita tentang dilema sekolah yang terletak di daerah pelosok dan aturan yang diatur oleh pengurus sistem pendidikan. SD Muhammadiyah harus mendapatkan 10 murid baru agar sekolahnya tidak ditutup. Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara) mengalami dilema tersebut.
Kisah 3 anak-anak SD, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian), Mahar (Veris Yamarno) menjadikan film ini semakin memberi inspirasi.
Laskar Pelangi (2008) (imdb.com)