Putri Candarawathi Nggak Punya Ajudan Perempuan, Kenapa Semuanya Laki-laki?

Putri Candarawathi Nggak Punya Ajudan Perempuan, Kenapa Semuanya Laki-laki?

Dalam persidangan kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi yang bernama Susi membongkar fakta baru jika majikannya tidak memiliki ajudan seorang wanita. Dalam kesaksiannya terungkap jika semua ajudan Putri Candrawathi berjenis kelamin pria. 

Hal itu membuat salah satu hakim anggota, Morgan Simanjuntak terkejut. Menurutnya sebagai istri jenderal polisi, seharusnya Putri dikawal atau dibantu ajudan wanita, semisal polisi wanita atau polwan. Lalu kenapa Putri malah memiliki ajudan laki-laki. 

“Ajudan istri jenderal itu harus perempuan juga, harus perempuan kalau di militer. Entah di kepolisian ajudan istri jenderal harus laki-laki,” kata Morgan dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Diketahui Brigadir J bersama Bharada E dan Bripka RR disebut menjadi ajudan Putri.

Ketiga polisi tersebut memang menjadi ajudan Putri dan sesekali membantu Sambo. Diketahui Brigadir J, Bripka RR, dan Bharada E adalah nama-nama yang mendampingi Putri saat wanita 49 tahun itu melakukan aktivitas di Magelang, Jawa Tengah, atau saat dimana ada kejadian yang diduga memicu kemarahan Sambo kepada Brigadir J.

Untuk Brigadir J awalnya menjadi ajudan Sambo namun baru-baru ini saja pria bernama asli Nofriansyah Yosua Hutabarat itu menjadi ajudan Putri sampai ia meninggal dunia. Brigadir J menjadi ajudan Sambo ketika Sambo menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum atau Dirtipidum Bareskrim Polri sekitar tahun 2020.

Kemudian setelah Sambo naik pangkat menjadi Inspektur Jenderal dan menjadi Kadiv Propam Mabes Polri, Brigadir J pun masih dipercaya menjadi ajudan Sambo. Mungkin selama menjadi ajudan Sambo, Brigadir J dianggap cakap dalam bekerja dan bertanggung jawab, membuat istri Sambo, Putri tertarik untuk menjadikannya ajudan.

Putri Candrawathi Nggak Punya Ajudan Perempuan, Kenapa Semuanya Laki-laki (Tribun Batam)

Sementara itu ahli hukum pidana dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Profesor Hibnu Nugroho mengatakan bahwa idealnya seorang perempuan seperti Putri memiliki ajudan perempuan juga bukan malah laki-laki.  Makanya hakim anggota dalam persidangan juga bingung dengan hal itu,

“Namanya perempuan ya ajudannya perempuan. Ada Polwan dan sebagainya. Ini kok laki-laki. Sehingga ada sesuatu yang perlu diperjelas kenapa (Putri-red) pakai ajudan laki-laki,” tutur Professor Hibnu dalam tayangannya di KOMPASTV. Menurutnya jangankan istri jenderal polisi, seorang rektor atau dekan  perempuan pun kalau memiliki ajudan harus perempuan.

Putri Candrawathi Nggak Punya Ajudan Perempuan, Kenapa Semuanya Laki-laki (iNews)