Pengguna Twitter mendadak dibuat geger dengan cuitan di akun @FWBESS. Di mana, seseorang menceritakan pengalaman cinta satu malam atau yang juga dikenal dengan istilah lain yakni 'One Night Stand' (ONS), yang dilakukannya.
Dalam postingan tersebut menampilkan daftar pengalaman si pengguna akun berhubungan seks dengan pria yang berbeda-beda. Selain tanggal, dia juga mencatat kesan-kesannya setelah berhubungan seks dan memberikan nilai untuk pria-pria tersebut.
"FWB. Menjelang akhir tahun, bodycount kalian dah brp? HaHa, mari mengumbar aib. Happy monday," tulis akun tersebut yang dikutip pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Sebagai informasi, ONS adalah hubungan intim yang dilakukan dengan orang yang tak dikenal atau bahkan orang yang baru pertama mereka temui saat itu. Banyak dari pelaku ONS yang tak saling berinteraksi lagi sehingga banyak yang hilang begitu saja.
Terkait hal ini, pakar seks dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG mengungkapkan kekhawatirannya. Dari pola hubungan yang berganti-ganti pasangan itu bisa menimbulkan berbagai risiko penyakit menular seksual, salah satunya HIV-AIDS.
"Paling kita khawatirkan dengan pola hubungan seperti ini kan terkena HIV-AIDS. Belum ada obatnya sampai sekarang dan rata-rata hidupnya paling lama 10 tahun," ungkap Dokter Boyke yang dikutip dari Detikcom.
Selain itu, ada beberapa penyakit lainnya yang juga berisiko muncul akibat berganti-ganti pasangan, yaitu Herpes, Klamidia dan Sipilis. Kondisi ini juga bisa memberikan dampak pada psikis. Awalnya memang menyenangkan, tapi ketika pasangan menolak untuk berkomitmen bisa menimbulkan perasaan kecewa hingga depresi.
Ilustrasi Pasangan ONS (Orami)
"Banyak yang datang ke sini pun trauma sampai depresi. Awalnya fun fun aja akhirnya malah ngarep dan pasangannya menolak komitmen jadi kecewa. Akhirnya, kebanyakan kasus begini jadi memandang seks buat senang-senang saja bisa sama siapa saja," imbuhnya.
Terlebih, trauma dan perasaan bersalah yang akan muncul setelah didiagnosis tertular penyakit menular seksual tersebut. Maka dari itu, dr. Boyke menyarankan untuk menghentikan kebiasaan ONS.
"Sudah deh, setop. Belum kalau ada yang dateng kena penyakit kelamin juga, terus dia trauma dan ketakutan gimana nanti ya nasib keturunannya. Ada juga yang merasa bersalah terus ke pasangan resminya nanti pas nikah, jadi setop. Paling parah trauma sampai enggak mau nge-seks lagi," tandas dr. Boyke.
Ilustrasi HIV-AIDS (Liputan6)