Tahu bulat adalah salah satu jajanan unik yang kini lagi hits banget di banyak kota. Mungkin di kota tempat tinggalmu juga ada, mungkin juga kamu sering beli.
Selain karena bentuk dan teksturnya yang unik, juga rasanya yang gurih enak. Jajanan ini populer juga berkat cara si penjual menjajakan dagangannya. Tahu bulat, di awal kepopulerannya dijual di sebuah mobil pick up keliling. Dengan suara rekaman berbunyi, "Tahu bulat, digoreng, dadakan, di mobil, lima ratusan, halal."
Seperti jargon yang digunakan, tahu ini memang seringkali digoreng dadakan. Jadi ketika pembeli datang, mereka mendapatkan tahu yang hangat, kriuk, dan enak!
Nah, kalian penasaran gak sih, sebenarnya siapa yang ngisi suara rekaman jargon marketing tahu bulat yang populer ini?
Yuk, cari informasi lengkapnya di sini!
# Pengisi Suara Rekaman Tahu Bulat
Sudah banyak yang tahu pasti kalau suara penjualan tahu bulat itu adalah rekaman. Rekaman itu kemudian yang dipakai hampir semua penjual tahu bulat di Indonesia.
Tapi siapa ya yang ngisi suara?
Salah satu penjual tahu bulat keliling (megapolitan.okezone.com)
Ade, seorang pria penjual tahu bulat asal Bogor, Jawa Barat mengungkapkan bahwa suara tersebut adalah suara bosnya.
Ade mengaku bahwa bosnya merekam suara tersebut di kontrakan. Suara rekaman itu juga ternyata sudah ada sejak lama. Bahkan mungkin sebelum tahu bulat populer hampir di banyak daerah di Indonesia.
Tahu bulat yang dianggap berasal dari Cianjur dan Jawa Barat ini kemudian juga dijual di sekitar Jabodetabek. Lalu ke berbagai penjuru Tanah Air.
Di Bogor, bahkan ada sebuah grup penjual tahu bulat yang tinggal mengontrak di sebuah rumah kawasan Jambu Dua. Sedangkan yang tersebar di berbagai daerah, mereka tergabung dalam sebuah grup komunikasi.
Namun, meskipun salah satu rekamannya dimulai oleh satu orang. Tapi tentu setelah jajanan ini populer, ada banyak orang yang kemudian membuat rekaman serupa.
Kendaraan roda 3 juga biasa digunakan untuk menjajakan tahu bulat (otomotif.kompas.com)
# Awal Mula Suara "Tahu Bulat Digoreng Dadakan, Halal."
Salah satu penjual tahu bulat yang mengisi suara rekaman adalah Saep Beni (45). Ia telah merintis usaha tahu bulat sejak tahun 2013 di pinggiran Jakarta Selatan.
Bani mengungkapkan bahwa awal mula penjual menjajakan tahu bulat justru tidak menggunakan rekaman. Melainkan ngomong langsung menggunakan mikrofon.
“Dulu mah tidak direkam gitu, tapi langsung pake mikrofon. Lama-lama capek juga, akhirnya saya rekam saja. Kebetulan ada teman yang bisa membantu membuat rekaman dengan kata-kata yang menarik supaya laku tahunya,” ungkat Beni.
Untuk soal bahan baku, Beni menjelaskan bahwa bahannya didapat dari Cianjur dan Tasikmalaya. Sementara, untuk mobil yang digunakan. Penjual biasanya menyewa dari pengelola tahu bulat. Biaya operasional tentu ditanggung oleh penjual sendiri.
Ohhh, jadi gitu ternyata~
Tahunya benar-benar bulat, dan benar-benar digoreng dadakan (merahputih.com)