Partai Golongan Karya atau Golkar merupakan partai politik besar di Indonesia. Apalagi Golkar sangat berjaya di masa orde baru saat Soeharto menjadi Presiden Indonesia. Soeharto menggunakan Golkar sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan sebagai orang nomor satu di Indonesia selama hampir 32 tahun.
Partai dengan lambang pohon beringin selalu memenangi Pemilu di masa orde baru. Apakah kemenangan Golkar terkait sosok Soeharto yang menjadi tokoh penting saat itu? Berikut beberapa penyebab Golkar selalu jadi partai pemenang saat orde baru.
Melansir dari Tempo.co, Golkar menggunakan jalur ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia-red) dengan strategi dwifungsi ABRI melalui peran ganda yakni pertahanan keamanan dan sosial politik.
Dalam buku Soeharto: Biografi Singkat 1921-2008, peran ganda tersebut merupakan perluasan dari konsep yang dicetuskan Jenderal AH Nasution. Hal itu menguntungkan Golkar dan militer karena seluruh elitnya dijabat oleh aparat dan petinggi TNI Angkatan Darat yang semuanya mendukung kekuasaan Soeharto.
Selain menggunakan jalur ABRI yang kini sudah berganti nama menjadi TNI, Golkar sebagai partai penguasa saat itu menggunakan aspek birokrasi melalui Peraturan Monoloyalitas PNS. Dalam aturan itu tercantum adanya kebijakan bagi PNS untuk menyalurkan aspirasi atau pilihan politiknya kepada Golkar.
Cara ini tentu dilakukan Golkar jelang pemilu di orde baru. Sebab simpatisan Golkar akan menghimpun dan memobilisasi dukungan suara PNS bagi Golkar agar partai yang identik dengan warna kuning ini bisa memenangkan pemilu dan ternyata langkah itu selalu berhasil selama orde baru dengan mengalahkan dua partai lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Langkah terakhir yang dilakukan Golkar untuk memenangkan pemilu adalah dengan menggunakan program menyangkut pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat. Golkar melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan “menjual” pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan Soeharto selama menjabat sebagai presiden, alhasil banyak masyarakat yang tertarik memilih Golkar.
Partai Golkar Berjaya Semasa Orde Baru, Terungkap Penyebabnya (Antaranews)
Setelah era orde baru selesai bersamaan dengan berakhirnya Soeharto jadi Presiden, memang Golkar sudah tidak lagi menjadi partai nomor satu di Indonesia. Sebab reformasi memunculkan sejumlah partai besar yang menjadi saingan Golkar, misalnya PDI Perjuangan, Gerindra, hingga Demokrat.
Sebut saja pada pemilu legislatif 2019 lalu, Golkar menempati urutan kedua di bawah PDI Perjuangan dalam jumlah perolehan suara. Total ada sekitar 17.229. 789 suara nasional yang memilih Golkar. Jumlah itu membuat Golkar memiliki 85 kursi yang menjadi wakil mereka di parlemen atau DPR RI.
Partai Golkar Berjaya Semasa Orde Baru, Terungkap Penyebabnya (Berita Manado)