Aksi Korea Utara melepaskan rudal balistik ke arah Jepang membuat pemerintah marah. Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengutuk keras peluncuran rudal yang dilakukan oleh negara pimpinan Kim Jong Un itu dan menganggapnya sebagai bentuk tindakan kekerasan.
"Sebuah rudal balistik diyakini telah melewati negara kami dan jatuh di Samudra Pasifik. Ini adalah tindakan kekerasan menyusul peluncuran rudal balistik baru-baru ini. Kami mengutuk keras ini," kata Kishida kepada wartawan.
Rudal Korut yang dilaporkan ditembakkan pada Selasa itu melintasi Jepang sekitar satu menit dan mendarat di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara itu sebelum jatuh ke Samudra Pasifik. Rudal tersebut terbang sejauh 4.600 kilometer ke ketinggian maksimum 1.000 kilometer.
Kejadian ini rupanya ikut berimbas pada Warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Prefektur Hokkaido, Jepang. Dikutip dari ANTARA, para WNI sempat mendapatkan peringatan untuk berlindung dari tembakan peluru kendali Korea Utara yang melintasi Jepang pada Selasa pagi, 4 Oktober 2022.
"Tadi di handphone ada peringatan untuk mengungsi,” ungkap Sholihah, salah seorang WNI yang ditinggal di Jepang.
Meski begitu, situasi dikatakan masih normal. Tidak ada suara tembakan atau ledakan apa pun yang bersumber dari rudal tersebut. “Enggak ada (suara tembakan), di luar juga saya lihat tidak ada apa-apa, normal saja,” imbuhnya.
Peringatan Akan Rudal Balistik (Nawacita.co)
Sholihah juga menerangkan belum ada penduduk yang mengungsi dari sekitar daerah tempat tinggalnya. Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo juga mengimbau semua WNI, terutama di Prefektur Aomori dan Hokkaido, untuk senantiasa mematuhi imbauan pemerintah setempat terkait tembakan rudal Korut.
“Jadi kami menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia supaya hati-hati dan mengikuti imbauan dari pemerintah setempat kalau ada apapun pasti bisa melaporkan melalui WA grup itu,” kata KBRI di Tokyo.
Adapun berdasarkan data Imigrasi Jepang sampai Juli 2022, terdapat 936 WNI yang berada di Prefektur Hokkaido dan 166 WNI di Aomori dari total 59.820 WNI yang ada di seluruh Jepang.
Ilustrasi Rudal Balistik (Kompas)