Ibu seharusnya menjadi sosok yang menjadi pelindung bagi anak-anaknya. Namun, ada seorang ibu yang justru tega menjebloskan anaknya ke dalam bahaya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Kylie Ruby Flores asal Washington, Amerika Serikat.
Wanita berusia 31 tahun itu tega menjual buah hatinya sendiri yang baru berusia 6 tahun kepada pria hidung belang bernama Trever Harder yang dikenalnya melalui sebuah situs kencan online. Hal ini dilakukan Flores karena tertarik dengan imbalan yang ditawarkan pria tersebut.
Dilansir dari Daily Star, imbalan tersebut berupa sepatu olahraga baru, uang yang jumlahnya tak seberapa dan tempat tinggal. Tidak hanya menjual, bahkan parahnya lagi, Flores membantu Harder untuk merekam tindakan asusila yang dilakukan pada putrinya.
Dalam persidangan, jaksa juga mengungkap kalau Harder memasang kamera di apartemennya untuk merekam serangan terhadap gadis kecil itu di sofanya. Pihak berwenang pun segera menghapus video tersebut. Setelah mengaku bersalah, Harder kini menunggu hukuman yang akan dijalaninya.
Sementara itu, Kylie Ruby Flores dijatuhi vonis hukuman penjara 23 tahun atas perbuatannya memperdagangkan seks dan merekam aksi tak senonoh itu. Jaksa AS, Vanessa Waldref, yang menangani kasus ini mengaku tak habis pikir dengan tindakan keji Flores.
Dia menyebut bahwa tindakan Flores dan Harder adalah salah satu tindak kejahatan paling mengerikan yang dilakukan terhadap anak-anak. "Fakta-fakta dari kasus ini menunjukkan terjadinya pelecehan seksual paling mengerikan terhadap seorang anak yang tidak bisa dibayangkan," tutur Vanessa Waldref.
Ilustrasi Penangkapan (VLAD TV)
Waldref mengatakan hukuman yang dijatuhkan pada Flores memang penting. Tapi hal ini tidak bisa menghapus trauma yang dialami sang anak selamanya. Hal ini terbukti karena anak tersebut mampu menggambarkan pelecehan seksual yang dilakukan pelaku secara jelas.
"Hukuman hari ini penting, tetapi sama pentingnya untuk diingat bahwa hukuman Flores kemungkinan akan jauh lebih pendek daripada dampak seumur hidup pada anak," sambung Waldref. “Tidak ada hukuman yang dapat mengembalikan kepolosan anak itu," imbuhnya.
Dia juga juga berharap hukuman yang dijatuhkan pada Flores akan mencegah terjadinya kasus-kasus serupa di masa depan. "Hukuman hari ini mengirimkan pesan yang jelas kepada mereka yang berusaha melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak: Keadilan akan datang," tutup Vanessa Waldref.
Ilustrasi Ibu dan Anak (Revolt TV)