Pengguna media sosial sempat dikejutkan dengan penampakan sebuah rumah yang di dalamnya terdapat makam. Sepintas, rumah dua lantai dengan cat kuning itu seperti rumah pada umumnya. Padahal setelah masuk ke dalam rumah, ada lima buah makam.
Dikutip dari Indozone, rumah yang ada di sisi utara Jalan Sutan Syahrir No. 248, Kestalan, Banjarsari, Kota Solo ini milik Sri Warsini berusia 75 tahun dan suaminya, Sutadi. Rumah tersebut merupakan peninggalan keluarga almarhum suaminya dan sudah turun menurun.
Adapun makam-makam itu ada di sisi timur ruang utama rumah Sri. Empat nisan berada di satu ruangan sementara satu nisan lainnya berada terpisah di ruangan lainnya. Sri menyampaikan bahwa makam itu sudah ada sejak dirinya menempati rumah tersebut.
Walaupun keberadaannya yang tidak wajar, tapi Sri dan keluarganya tidak pernah merasa takut ataupun terganggu. "Tidak pernah ada apa-apa, tidak pernah ada misteri apa-apa. Tidak pernah diganggu juga," ujar Sri Warsini.
Tapi itu pun bukan makam sembarangan. Sri menerangkan jika sebenarnya makam ini adalah makam dari keturunan Raja Keraton Mangkunegaran yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV (KGPAA Mangkunegara IV).
"Dulu makam ini tak terawat, kemudian dibersihkan suami saya dan di cat putih. Dapat informasi dari pihak Keraton Mangkunegaran yang pernah ke sini, katanya salah satu nisan yang ada tulisan jawanya itu makam RA. Supartinah, putri Raja Mangkunegaran IV yang meninggal waktu masih bayi," imbuhnya.
Rumah Di Solo Yang Terdapat Makam (Beta News)
Meski begitu, Sri sendiri tidak mengetahui silsilah sosok yang dimakamkan di salah satu sudut rumahnya itu. Sri Warsini pun tidak ada kaitannya dengan keluarga Keraton Mangkunegaran. Namun, dia selalu merawat dan membersihkan makam-makam tersebut.
Walaupun berada di dalam rumah, tidak sedikit orang yang datang untuk berziarah termasuk orang-orang dari luar yang memang penasaran. Tapi Sri tidak begitu saja mengizinkan sembarangan orang masuk ke makam tersebut.
Sementara itu, diakui Sri pihak keluarga Pura Mangkunegaran pun masih sering datang untuk berziarah ke makam-makam ini. Terutama saat menjelang datangnya bulan puasa di mana masyarakat Jawa melaksanakan tradisi nyadran atau ziarah makam.
Penampakan Makam Di Dalam Rumah Warga Solo (Dream.co.id)