Siapa Itu Rasuna Said yang Jadi Google Doodle Hari Ini? Kepoin Yuk!

Siapa Itu Rasuna Said yang Jadi Google Doodle Hari Ini? Kepoin Yuk!

Kamu yang hari ini buka laman Google di browsermu tentu sudah menemukan Google Doodle bergambar Rasuna Said. Lantas siapa sih beliau? Mengapa sosoknya dijadikan Google Doodle hari ini?

# Siapa Itu Rasuna Said?

Hajjah Rasuna Said adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia lahir pada pada tanggal 14 September 1910. Bersamaan dengan tanggal lahirnya, Google membuat doodle-nya untuk mengenang perjuanngannya dalam kesetaraan hak wanita dan pria.

Rasuna Said adalah keturunan bangsawan Minang. Ayahnya adalah seorang saudagar Minangkabau dan bekas aktivis pergerakan.

Setelah lulus SD, Rasuna remaja dikirim ayahnya ke pesantren Ar-Rasyudiyah untuk melanjutkan pendidikan. Kala itu, ia adalah satu-satunya santri perempuan.

Google Doodle hari ini (newsdelivers.com)

Rasuna dikenal sebagai gadis yang cerdas dan pemberani. Setelah selesai pendidikan santri perempuan, Rasuna melanjutkan pendidikannya di Diniyah Putri, Padang Panjang.

# Memperjuangkan Kesetaraan Hak

Rasuna tumbuh sebagai pribadi yang memperhatikan kemajuan pendidikan kaum wanita. Pada tahun 1930, Rasuna sempat mengajar karena memiliki pandangan bahwa kemajuan wanita tak hanya didapat dari mendirikan sekolah tapi juga perjuangan politik.

Saat itu, Rasuna Said ingin memasukkan pendidikan politik dalam kurikulum sekolah Diniyah School Putri, namun ditolak.

Sosok Rasuna Said (tribunnewswiki.com)

Ia kemudian mendalami agama Islam pada Haji Rasul atau Dr.H. Abdul Karim Amrullah. Dari situ pula pemikiran Islam dan kebebasan berpikir Rasuna Said kemudian banyak berkembang.

Rasuna memuluai perjuangan politiknya di Sarekat Rakyat (SR) sebagai Sekretaris cabang. Sarekat Rakyat (SR) kemudian menjelma menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia).

Di tahun 1930 pula, Rasuna mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) di Bukitinggi. Ia kemudian mengajar di sekolah-sekolah yang didirikan PERMI.

Setelah mengajar beberapa tahun, ia lalu mendirikan Sekolah Thawalib di Padang, dan memimpin Kursus Putri dan Normal Kursus di Bukitinggi.

Selain mengajar dan aktif memperjuangkan kesetaraan hak, Rasuna juga punya jasa dalam mengecam pemerintahan Belanda kala itu.

Rasuna Said muda (budaya.jogjaprov.go.id)