Bharada E Cs Dinyatakan Jujur oleh Lie Detector, Begini Cara Kerja dan Akurasi Alat Pendeteksi Kebohongan

Bharada E Cs Dinyatakan Jujur oleh Lie Detector, Begini Cara Kerja dan Akurasi Alat Pendeteksi Kebohongan

Tiga tersangka kasus pembunuhan Brigadir J: Bharada Eliezer, Bripka Ricky, dan Kuat ma'Aruf telah menjalani pemeriksaan kebohongan dengan menggunakan alat lie detector.

Hasil dari uji kebohongan itu menyatakan bahwa ketiga tersangka tersebut memberikan kesaksian dengan jujur.

"Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian, mengatakan "Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," Selasa (6/9/2022).

Emang apa sih Lie Detector dan seperti apa cara kerjanya? Baca ulasannya di bawah ini ya!

# Apa itu Lie Detector?

Lie detector adalah mesin poligraf yang digunakan untuk mendeteksi kebohongan. Alat ini bisa menganalisis beberapa indikator fisiologis seperti denyut nadi, tekanan darah, pernapasan, dan konduktivitas kulit ketika tanya jawab berlangsung.

Alat ini digunakan di banyak negara untuk menginterogasi tersangka kriminal atau juga kandidat pekerja sektor publik maupun swasta yang dinilai sensitif.

# Cara Kerja Lie Detector

Lie detector umumnya memiliki 3 sensor utama, dengan cara kerja sebagai berikut:

1. Sensor pneumograf (sensornya dililitkan di dada)

Berfungsi mendeteksi detak napas di dada dan perut. 

2. Sensor skin resistance (Kabel sensor ditempelkan di jari-jari tangan) 

Berfungsi melihat dan mendeteksi keringat yang ada di tangan. Kabel sensor ini umumnya juga ditempelkan pada jari-jari tangan.

3. Sensor blood pressure (Sensor kabel ini ditempelkan pada bagian lengan)

Berfungsi mendeteksi adanya perubahan tekanan darah dan detak jantung.

# Akurasi Lie Detector

Meski diklaim bisa mendeteksi kebohongan, kredibilitas poligraf  telah banyak dipertanyakan sejak tahun 1921. Psikolog forensik Reza Indragiri bahkan menyebut bahwa alat ini tak efektif untuk memeriksa seseorang.

Hasil pemeriksaan Lie Detector (arahkata.pikiran-rakyat.com)

"Tidak efektif. Bahkan pseudoscience saja itu. Kapolri tekankan harus saintifik toh," ucap Reza Indragiri

Lebih lanjut Reza menjelaskan bahwa perubahan fisiologis tubuh dalam derajat tertentu tidak dapat diartikan sebagai indikasi kebohongan. 

Pemeriksaan dengan metode ini juga menjadi subjektif, terlebih ketika orang yang dites sedang dalam keadaan dan tekanan yang berbeda data fisiologis juga mudah berubah.

Cara kerja Lie detector (canberra times.com.au)

Reza menyatakan tingkat kesalahan poligraf dibagi dalam dua jenis. Yang pertama adalah false negatif atau orang yang tidak bersalah saat diperiksa, dia gagal atau divonis bohong. Kedua, false positif yaitu ketika orang yang bersalah diperiksa, dia berhasil mengelabui atau divonis jujur.

Lie detector mainan (hitekno.com)