Penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018 lalu masih berlanjut. Pesawat dengan rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh itu menjadi tamparan keras bagi jajaran direksi maupun manajemen Lion Air.
Meski penyelidikan itu belum tuntas, Lion Air kembali jadi sorotan publik. Pasalnya, sayap pesawat Lion Air robek saat akan tinggal landas dari Bengkulu pada Rabu (7/11/2018) kemarin malam.
Pesawat Lion Air JT 633 dengan rute Bengkulu-Jakarta menyenggol tiang lampu di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. Ekor dari sayap kiri pesawat itu robek sehingga penerbangan pun tertunda.
Dilansir dari Liputan6.com, berikut adalah fakta-fakta soal sayap pesawat Lion Air yang robek setelah tabrak tiang lampu di Bandara Fatmawati Bengkulu.
1. Sekitar 143 penumpang jadi telantar
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 633 itu akan mengudara pada pukul 18.20 WIB dari Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu pada Rabu, 7 November 2018 kemarin.
Sekitar 143 penumpangnya malah jadi telantar akibat insiden sayap kiri pesawat itu menyenggol tiang lampu koordinat landas parkir (apron) bandara.
Semua penumpang akhirnya diminta kembali menuju ruang tunggu terminal.
Situasi pascainsiden tabrak tiang lampu (Twitter @Daeng_Info)
2. Sayap pesawat robek
Banyak yang bertanya-tanya apakah kejadian ini akibat faktor kelalaian? Hingga kini, pertanyaan ini belum membuahkan jawaban.
Akan tetapi, kerusakan yang ditimbulkan akibat insiden itu tergolong parah. Sebagaimana video yang beredar, tampak bahwa sayap bagian kiri pesawat Lion Air JT 633 itu robek di bagian ujungnya.
Ekor sayap bagian kiri pesawat Lion Air yang robek (Twitter @Daeng_Info)
Insiden robeknya sayap pesawat Boeing jenis 737-900 terjadi di depan gedung VIP Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. Kondisi itu pun membuat ratusan penumpang dan tujuh awak kabin membatalkan penerbangan ke Jakarta.
3. Nasib penumpang akibat insiden tersebut
Insiden yang cukup parah ini memaksa ratusan penumpang untuk meninggalkan kabin pesawat menuju ruang tunggu kembali. Meski begitu, semua penumpang tetap diberangkatkan menuju Jakarta malam itu juga.
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa penerbangan JT 633 akan tetap diberangkatkan malam itu juga. Ia menjelaskan, semua penumpang akan tetap diangkut menggunakan pesawat yang didatangkan dari Jakarta.
Keputusan ini dibuat agar tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara. Lion Air juga ingin tetap memberikan pelayanan maksimal kepada semua penumpangnya.
Pesawat pun diberangkatkan pukul 22.48 WIB dari Bengkulu dan tiba di Jakarta pukul 23.50 WIB.
Penumpang Lion Air JT 633 berhamburan keluar pesawat (Twitter @terdepan_tv)
4. Investigasi terhadap Lion Air
Lewat Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah VI, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) langsung menurunkan Inspektur Kelayakan Udara bersama dengan Tim Bandara UPBU Fatmawati. Tujuannya adalah investigasi terkait insiden itu.
Sementara itu, Agoes Soebagio, Kepala Kantor OBU Wilayah VI menyatakan bahwa pihaknya tak ingin menduga-duga penyebab insiden tersebut.
Agoes meminta agar semua pihak bersabar menunggu hasil investigasi yang dilakukan.
Itulah fakta-fakta soal sayap Lion Air yang robek setelah tabrak tiang lampu bandara.
Pesawat Lion Air (merdeka.com)