Berbeda dari pasar lainnya yang menjual berbagai kebutuhan pokok hingga bahan makanan, ada satu pasar yang berguna untuk para jomblowati. Pasalnya, pasar tersebut ‘menjual’ pria untuk dijadikan suaminya. Pasar ini sendiri ada di negara bagian Bihar, India .
Pasar yang menjual mempelai pria mungkin terdengar ekstrem, terlebih di era modern seperti sekarang ini. Namun di Bihar, begitulah cara para wanita memilih pasangan mereka. Tradisi yang dikenal Saurath Mela atau Sabhagachhi ini sudah berlangsung lebih dari 700 tahun di distrik Madhubani.
Dilansir dari Al Jazeera, setiap tahunnya selama 9 hari, ribuan pria berkumpul di bawah pohon Pipal yang dikeramatkan di era pasar lokal. Pria-pria tersebut berkerumun menunggu dipilih oleh calon pengantin wanita. Nantinya, wanita-wanita Maithili yang ditemani orang tuanya pergi ke pasar.
Mereka akan melihat-lihat berbagai pilihan calon suami yang tersedia. Kalau ada calon mempelai yang menarik dan potensial, mereka akan memperlihatkan sejumlah bukti seperti akta lahir dan ijazah. Adapun pria yang berprofesi sebagai insinyur, dokter dan PNS paling diminati dan banyak dicari.
Apalagi usianya masih muda, maka secara otomatis mereka akan jadi incaran banyak peminat. Sementara untuk harganya bervariasi. Hal ini disesuaikan dengan kapabilitasnya, termasuk kualifikasi pendidikan dan latar belakang keluarganya.
Untuk pria yang masih muda, harga yang dipatok bisa mencapai RM10.000 (Rp33,4 juta) hingga RM16.444 (Rp55 juta). Sedangkan untuk pria yang sudah berusia lanjut, harganya sekitar RM2,800 (Rp9,4 juta). Adapun ‘harga’ yang dimaksud adalah hadiah yang akan dibayarkan oleh keluarga mempelai wanita.
Foto: Suasana Pasar 'Suami' Di Bihar (Al Jazeera)
Kalau sudah cocok dan harganya ‘pas’, maka calon mempelai pria bisa ‘dibawa pulang’. Tapi walaupun secara aturan pilihan ada di tangan wanita, ternyata mereka tidak bisa bebas menentukan pria mana yang ingin dinikahi. Sebab, keputusan terakhir ada di tangan keluarga.
Tidak hanya itu, banyak pula orangtua yang memilih calon menantu pria tanpa meminta persetujuan anaknya. Semua itu dilakukan hanya dengan mempertimbangkan resume sang pria dan kemampuan finansial. Terlepas dari itu, saat ini minat untuk mencari jodoh secara tradisional ini mulai tergerus teknologi. Banyak anak muda yang beralih ke aplikasi kencan online.
Meski demikian tetap saja, setiap tahunnya pasar tersebut menarik minat ribuan pria lajang dari segala usia yang bisa dipilih sebagai suami potensial. Bahkan, tidak sedikit pria yang rela bepergian ribuan kilometer dari rumahnya demi mendapatkan pasangan di pasar tersebut.
Foto: Pasangan Di Pasar Bihar (Al Jazeera)