Sexual Harassment : Yuk, Kenali Tingkatannya Sejak Dini

Sexual harassment bisa diartikan sebagai keekrasan seksual. Ada tingkatan-tingkatan yang mesti dikenali. Waspada bukan berarti curiga lho, tapi mencegah hal ini bisa terjadi.

Kekerasan seksual atau sexual harassment bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Mengatahui tahapan kekerasan seksual berarti mengenali sejak dini batasannya. Jika mengenali batasannya artinya melakukan pencegahan pertama. Yuk, dikenali mulai sekarang.

Sexual harassment ada beberapa tahapan. Kekerasan seksual ini bisa dialami oleh siapa saja, baik wanita maupun pria. Apa saja? Ini!

Aesthetic appretiation

Sexual harassment tingkatan ini merupakan tingkat paling rendah. Meskipun paling ringan tetapi tetap saja merendahkan. Biasanya terjadi di tempat umum seperti dengan kedipan, siulan hingga sapaan genit. Bentuk sapannya memang terkesan seperti pujian, tetapi sah jika merasa terganggu atau tidak nyaman dan berkeberatan dengan perlakuan merendahkan ini. 

Perilaku visual maupun verbal

Perlakuan ini merupakan perilaku lewat pandangan mata dan verbal yang merendahkan. Misalnya menjadikan seseorang sebagai objek seksual. Meskipun nggak terjadi kontak fisik, tetapi pandangan mata dan kata-kata bisa membuat nggak nyaman.

Kata-kata terkadang niatnya bercanda tetapi menyinggung aktivitas seksual. Jika merasa terganggu dengan bercandaan mecam begitu, maka bisa dikategorikan sebagai sexual harassment. 

Perilaku menggoda dengan sentuhan

Perilaku ini menggunakan kontak fisik misalnya menyentuh bahu, punggung atau lutut. Dianggap tidak wajar karena tanpa persetujuan. Segera mengenali lebih dini artinya segera mencegah keterusan. Karena jika dibiarin bisa berbahaya.

Perlakuan merendahkan (bizlibrary.com)

Kontak fisik yang melebihi batasannya

Kontak fisik yang melebihi batas disebut foreplay harrassment. Misalnya menyentuh bagian-bagian tubuh yang sensitif seperti punggung bagian bawah, pantat, payudara, memaksa dengan menarik ke suatu tempat. Beberapa terjadi ditempat kendaraan umum atau sedang di tempat yang ramai dipenuhi banyak orang.

Sexual abuse

Ini tingkat yang semakin jelas menuju perilaku seksual. Secara fisik dengan menggenggam, mencubit, menggesek atau meraba area seksual. Perilaku ini disertai dengan ancaman. Banyak kasus terjadi di tempat pendidikan. Dilakukan oleh orang yang elbih mempunyai kuasa kepada seseorang yang tidak mempunyai pilihan lain selain menerima perlakuan ini. 

Sentuhan yang mengganggu! (tctmd.com)

Pelanggaran seksual

Tingkatan ini adalah paling tinggi dan disebut tindakan kriminal. Perlakuan dengan penyerangan seksual mengancam korban secara fisik. disertai dengan paksaan, penyerangan, menyakiti bahkan hingga menganggap korban sebagai benda yang bisa memuaskan hasrat seksualnya. 

Keenam tingkatan diatas harus segera disadari dari tingkatan terendah hingga tertinggi. Sebelum terjadi apapun, ada baiknya menghindari sebisa mungkin dari sekarang.  Apa yang bisa dilakukan jika merasa dalam situasi diatas?

1. Jangan menyalahkan diri sendiri, kesalahan ada pada pelaku. Jika menyalahkan diri sendiri, justru akan menemukan jalan buntu. Akan lebih merasa tertekan dan tidak menemukan solusi paling ampuh untuk healing dan menghentikan pelaku.

2. Berkata tegas itu penting. Beri tahu seseorang yang mempunyai kemampuan untuk membantu. 

3. Jika mengalami tekanan psikologis, datanglah pada konselor, terapis atau psikologis. Mereka secara profesional akan memahami dan memberikan treatment yang tepat.

Stop! (toistersolutions.com)