Penyebab Umum Kenapa Polisi Kurang Gesit dan Berperut Buncit

Penyebab Umum Kenapa Polisi Kurang Gesit dan Berperut Buncit

Sebagai pranata Penegakan hukum, keamanan dan ketertiban di Indonesia, polisi tak hanya butuh keterampilan khusus tapi juga kondisi fisik yang sangat baik.

Sebab, ketika bekerja di lapangan, polisi perlu sigap dan bergerak cepat dalam bertindak. Misalnya mengejar pelaku kriminal, menangkap penjahat, dan sebagainya.

Sayangnya, banyak polisi yang kini justru berperut buncit dan lambat geraknya. Sehingga mereka tak bisa maksimal bergerak ketika bertugas di lapangan.

Lantas, apa sebenarnya penyebab perut buncit pada polisi?

# Penyebab Kebanyakan Polisi Memiliki Perut Buncit

Tak hanya polisi, perut buncit adalah kondisi umum yang biasanya dialami oleh kebanyakan pria yang sudah berusia dan sudah menikah. Namun, karena memang profesi polisi membutuhkan kondisi fisik dan stamina yang prima dan kesigapan yang tinggi, maka masalah perut buncit ini bisa jadi kendala yang serius, apalagi di lapangan.

Latihan fisik untuk para polisi yang berperut buncit (tribunnews.com)

Faktanya, perut buncit yang dialami polisi dan kebanyakan pria ini diperoleh dari pola hidup yang kurang sehat, atau kurang aktif bergerak.

Terlalu banyak mengkonsumsi gula. Misalnya nasi, tepung-tepungan, dan minuman manis juga gampang banget bikin perut berlemak.

Padahal, menurut Kementerian Kesehatan, konsumsi gula cukup 10% dari total energi 220 kkal brarti skitar 50 gram per hari, sekitar empat sendok makan.

Selain itu, polisi berusia 40 tahunan ke atas juga biasanya sudah malas bergerak dan berolahraga, sehingga menyebabkan lemak perut menumpuk.

Anggota Polri (harianhaluan.com)

Nahlo, kalau sudah kegemukan, nanti susah kan jadinya kalau kerja di lapangan. Belum lagi kalau harus ngejar penjahat, bergerak cepat untuk mengamankan situasi.

Yuk ah Pak Polisi, rajin olahraga bias bisa bugar lagi badannya.

Idham Azis yang bertubuh atletis (liputan6.com)