Sosok pria bernama Rudi Kamri melontarkan komentar pedas kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil. CEO kanal YouTube Anak Bangsa TV dan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) mengkritik kebijakan Emil yang dianggap berlebihan membangun Masjid Al Mumtadz untuk putranya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril.
Dilansir dari kanal YouTube Anak Bangsa TV, Rudi sejak awal sudah merasa kurang sreg ketika sambutan masyarakat saat kepulangan jenazah Eril hingga proses pemakaman. “Agak berlebihan nggak sih? Sambutan kepada Eril, disambut semua instansi, semua pejabat datang,” kata Rudi.
Rudi pun membandingkan kepergian Eril dengan wafatnya dua remaja yang ditabrak seorang oknum TNI dan keduanya dibuang ke sungai. “Bagi saya lebih tragis dibandingkan meninggalnya Eril,” tambah Rudi.
Satu hal lagi yang membuat Rudi mengkritik Emil adalah soal pembangunan masjid yang berlokasi dekat makam Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung, JawaBarat. Memang dekat makam akan dibangun Islamic Center termasuk Masjid Al Mumtadz yang semua desain dirancang oleh Emil.
Kemudian untuk pembangunan harus memakan biaya sekitar Rp 44 miliar. “Dana Rp 44 miliar dia tidak sanggup dan akhirnya membuka donasi, kalau bangun masjid pakai biaya sendiri silahkan, ini masjid untuk anaknya dan ngemis-ngemis donasi ke publik, aneh nggak sih?,” seru Rudi.
Sepertinya Emil sudah menyaksikan video pernyataan Rudi. Ia pun langsung menuliskan hak jawab di Instagram @ridwankamil untuk memberikan klarifikasi. Menurut suami Atalia Praratya, Islamic Center proses pembangunan sudah dimulai 3 tahun sebelum Eril meninggal dengan memakai dana pribadi. “Jadi bukan baru diniatkan membangun masjid setelah Eril wafat. Makanya sudah beres 1 lantai basement pada saat Eril wafat,” tulisnya.
Sosok Ini Sebut Ridwan Kamil Berlebihan Bangun Masjid Al Mumtadz (YouTube Anak Bangsa TV)
Emil menegaskan lahan tersebut merupakan wakaf dari keluarga untuk dijadikan pusat dakwah di daerah tersebut, jadi untuk kepentingan umum bukan milik atau properti pribadi. “Sejak namanya menjadi Al Mumtadz, ratusan komen/dm masuk yang ingin berdonasi dari skala receh hingga besar untuk masjid ini. Tentu diterima dengan senang hati,” tulis Emil.
Untuk memproses donasi pembangunan masjid dan mencegah adanya hal-hal yang tidak diinginkan, donasi dilakukan secara online dengan bekerja sama dengan kitabisa.com untuk bisa dipertanggungjawabkan. “Ada tidak ada sumbangan masyarakat, seperti halnya 3 tahun pertama, maka ikhtiar membangun masjid ini tetap akan diwujudkan oleh ikhtiar2 pribadi sampai kapan pun selesainya,” tulis Emil yang berharap Rudi tidak berburuk sangka dengan menyimpulkan hal yang tidak proporsional.
Sosok Ini Sebut Ridwan Kamil Berlebihan Bangun Masjid Al Mumtadz (Liputan6.com)