Waspada! Negara Ini Terkenal Dengan Kasus Pembunuhan Terbanyak, Sehari 62 Korban Tewas Sampai Dibuat Aturan Darurat

Waspada! Negara Ini Terkenal Dengan Kasus Pembunuhan Terbanyak, Sehari 62 Korban Tewas Sampai Dibuat Aturan Darurat

Pembunuhan  merupakan salah satu kejahatan yang mengerikan yang terjadi di semua negara yang ada di dunia. Pelaku yang dengan sengaja melakukan tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang ini tentu akan dijatuhi hukuman yang berlaku berdasarkan aturan di masing-masing negara.

Tapi di antara semua negara yang ada di dunia, ada satu negara yang tercatat sebagai negara dengan kasus pembunuhan terbanyak. Penasaran kan dengan negaranya? Ternyata, negara tersebut adalah El Salvador.

Berdasarkan data yang dilansir dari Departemen Riset Statista, negara di kawasan Amerika Tengah yang menjadi rumah bagi sekitar 6,3 juta orang ini tercatat menduduki peringkat teratas negara paling berbahaya di dunia tahun 2022, berdasarkan tingkat pembunuhan.

El Salvador memiliki tingkat pembunuhan 52,02 per 100.00 penduduk. Ibu kotanya, San Salvador menjadi kota paling berbahaya ke-28 untuk pembunuhan, yang disusul beberapa kota di Amerika Latin yakni St. Louis, AS, dan Cape Town, Afrika Selatan.

Parahnya, polisi El Salvador melaporkan sebanyak 62 orang tewas dibunuh di satu hari yang sama pada 26 Maret 2022. Kejadian tersebut menjadi yang paling kejam sejak berakhirnya perang saudara di tahun 1992 silam.

Peristiwa ini juga yang akhirnya membuat Parlemen El Salvador menyetui aturan keadaan darurat pembunuhan. Undang-undang baru dikeluarkan untuk membatasi hak berkumpul, mengizinkan penangkapan tanpa surat perintah dan pemantauan komunikasi.

Sementara itu, tingkat pembunuhan yang sangat tinggi di negara ini ditandai dengan terjadinya kejahatan terkait geng dan kenakalan remaja secara signifikan. Adapun geng-geng lokal tersebut bersaing memperebutkan kekuasaan dan wilayah.

Dilansir dari BBC, polisi mengatakan sudah menangkap empat pimpinan geng Mara Salvatrucha (MS-13) karena serentetan peristiwa pembunuhan pada Maret 2022. Presiden El Salvador, Nayib Bukele berjanji akan memerangi kejahatan terorganisir ini serta meningkatkan keamanan.

Foto: Ilustrasi Kasus Pembunuhan di El Salvador (ABC News)

“Kami memiliki lonjakan kasus baru terkait pembunuhan, sesuatu yang kami sudah bekerja keras untuk menguranginya. Sementara kita memerangi penjahat di jalanan, kita harus mencoba mencari tahu apa yang terjadi dan siapa yang mendanai ini,” ungkap Nayib Bukele.

“Negara harus membiarkan agen dan tentara melakukan pekerjaan mereka dan harus membela mereka dari tuduhan mereka yang melindungi anggota geng," tandasnya dalam pernyataan yang dicuitkan presiden Kongres Ernesto Castro.

Pihak berwajib mengatakan geng lokal diantaranya MS-13 dan Barrio-18, memiliki total anggota berjumlah sekitar 70.000 orang dan mereka bertanggung jawab atas pembunuhan, pemerasan hingga perdagangan narkoba.

Polisi pun menduga banyak pembunuhan diperintahkan dari balik jeruji dan mengatakan para tahanan yang tergabung dalam geng-geng saingan akan dibuat untuk berbagi sel dalam upaya untuk memutuskan jalur komunikasi.

Foto: Ilustrasi Warga El Salvador (Crisis Group)