Daging sapi dan daging kambing adalah dua jenis sumber makanan yang paling banyak dikonsumsi di hari Idul Adha. Keduanya diproses dalam bentuk makanan, seperti gulai daging, sate daging, dan makanan lainnya. Sebelum kedua daging hewan itu diproses biasanya daging itu dicuci sampai bersih.
Namun beredar kabar bahwa daging kambing dan daging sapi tidak disarankan untuk dicuci sebelum dimasak. Melansir dari Kompas TV, dokter spesialis gizi klinik RS Sari Asih Ciputat, dr. Eleonora Mitaning mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mencuci dua daging itu.
Daripada mencuci daging, ia menyarankan agar daging itu langsung direbus selama 30 menit dalam suhu mencapai 70 derajat celsius untuk memastikan daging kambing dan daging sapi bisa aman dari penyakit.
“Masyarakat agar tetap memilih sumber daging dan susu yang higienis, sehingga terhindar dari penyaki,” ujar dr.Eleonora. Sementara itu Dinas Kemanan dan Pengawasan Pangan, Departemen Pertanian Amerika Serikat, menyebutkan jika mencuci daging sebelum dimasak dapat sebabkan kontaminasi silang.
Hal itu terjadi karena bakteri yang menempel pada daging dapat menyebar ke permukaan lain, seperti alat masak, makan, meja dapur, dan pakaian. Jika kontaminasi silang ini bisa terjadi maka bisa menimbulkan dampak buruk bagi manusia, salah satunya memicu penyakit diare.
Jadi dibandingkan mencuci namun bisa memicu penyakit lain dan tidak membuat bakteri dalam daging hilang, lebih baik merebus daging selama 30 menit. Cara itu dianggap lebih praktis dan higienis.
Benarkah Daging Sapi dan Kambing Tidak Boleh Dicuci (Suara.com)
Dr.Eleonora juga menjelaskan contoh daging sapi dan kambing yang sehat. Daging itu harus segar, berwarna merah, tidak ada warna kebiruan, dan tidak memunculan aroma atau bau tidak sedap. Sementara daging yang tidak sehat itu adalah daging yang warnanya sudah kebiruan atau hitam dan berbau busuk.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih waspada dalam memilih daging-daging khususnya daging sapi yang banyak mengandung penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat mewabah di Indonesia. Virus tersebut bertahan di tubuh hewan di bagian dagingnya, susu, tulang, dan beberapa organ kelenjar lainnya.
Benarkah Daging Sapi dan Kambing Tidak Boleh Dicuci (Kompas TV)