Bantah Kabar Beredar, Ajudan Atalia Praratya Ungkap Kronologi Sebenarnya Saat Eril Tenggelam, Sangat Tenang Gak Teriak Minta Tolong

Ajudan Atalia Praratya, Andin Wahyudi menjelaskan kronologi sebenarnya sebelum Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril tenggelam.

Setelah lebih dari satu bulan kepergiaan sang anak, Emmeril Kahn Mumtadz  atau Eril, Ridwan Kamil  dan keluarganya mulai berani terbuka soal peristiwa pahit yang mereka alami. Diketahui, Eril meninggal dunia karena tenggelam setelah sebelumnya dinyatakan hilang usai terseret arus Sungai Aare, Swiss pada 26 Mei 2022.

Selain Ridwan Kamil dan istrinya Atalia Praratya , staf yang mendampingi mereka juga ikut meluruskan berita yang beredar di masyarakat. Salah satunya terkait teriakan dan juga kepanikan Eril sebelum akhirnya tenggelam. Ternyata, kabar ini dibantah oleh ajudan Atalia, Andin Wahyudi saat bercerita di program Mata Najwa.

Andin mengungkap bahwa mendiang Eril dan adiknya, Camillia Laetitia Azzahra atau yang disapa Zara awalnya sangat bersemangat untuk berenang kala itu. Bahkan, mereka sudah melakukan pemanasan sebelum masuk ke dalam air. Eril juga sempat melarang sang ibu untuk turun ke sungai.

"Saya tahu banget bagaimana mereka yang excited mau turun, karena kita dari pakai trem kita jalan ke sungai dengan suasana senang. Pas mau turun mereka warming up dulu karena kan takut perbedaan itu, jadi mereka olahraga dulu. Enggak ada tanda-tanda akan terjadi," kata Andin Wahyudi dikutip dari YouTube Najwa Shihab.

Saat kejadian Eril hanyut, Andin awalnya tidak mengetahui kejadian itu. Pasalnya, dia berjalan di urutan paling belakang sementara Eril dan Zara sudah lebih dulu berenang. Sampai akhirnya, dia melihat banyak orang berlarian. Tapi dia tidak mengetahui kalau orang-orang itu melihat Eril terseret arus.

"Kita belok ke jembatan, orang tuh pada lari, tapi saya enggak ada pikiran apa-apa sama sekali. Sampai akhirnya pada saat sudah di posisi di samping, saya dikasih tahu 'Eril enggak muncul, enggak ada'. Saya bingung, saya samperin mereka, udah di pinggir sungai ada tangga undakan. Terus dibilangin Eril enggak ada," sambungnya.

Lebih lanjut, Andin mendapat keterangan dari petugas kalau peristiwa itu terjadi sangat cepat hanya sepersekian detik. Eril pun disebut sudah dalam keadaan safety dan sangat tenang, tidak ada kepanikan seperti yang ramai dibicarakan.

"Posisi dia itu udah posisi safety sebenarnya karena yang namanya seorang renang yang jago atau karena saya juga sempat nanya sama officer dia tuh sudah posisi yang udah tenang gini (membentangkan tangan), tidak panik, tidak ada kecipak-kecipuk. Pokoknya itu sangat cepat, pas Zara lihat ke belakang tuh Aa wus gitu (hanyut), jadi sepersekian detik gitu," ungkap Andin.

Foto: Ajudan Atalia Praratya (YouTube/Najwa Shihab)

Wanita berhijab ini juga sempat membantah tegas kabar Eril sempat berteriak meminta tolong seperti yang ramai dibicarakan. Sebab, saat itu mendiang Eril dalam keadaan tenang dan berenang mengikuti alur. Namun ternyata, takdir justru berkata lain.

"Kalau ada yang bilang (teriak), enggak. Itu tuh cepet banget. Mereka tuh udah berenang bukan yang baru kecipak-kecipuk, bukan, mereka memang bisa berenang, jadi mereka sudah sesuai alur ya tapi kita enggak tahu Qadarullah Allah seperti apa," tandas Andin Wahyudi.

Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz baru ditemukan dua minggu setelah kabar hilangnya atau tepatnya pada 8 Juni 2022. Jasad Eril ditemukan seorang guru SD di wilayah bendungan Engehalde yang jaraknya sekitar 5,1 kilometer darri lokasi kejadian. Pada 13 Juni 2022, Eril dimakamkan di Islamic Center, Cimaung, Bandung.

Foto: Keluarga Ridwan Kamil (Instagram)