OMG! Di Kampung Janda Ini Banyak Wanita Muda Sudah Berstatus Janda, Bahkan Ada yang Baru 17 Tahun Sudah Dua Kali Menjanda

OMG! Di Kampung Janda Ini Banyak Wanita Muda Sudah Berstatus Janda, Bahkan Ada yang Baru 17 Tahun Sudah Dua Kali Menjanda

Di Indonesia, ada beberapa kota yang dikenal sebagai kota janda karena memiliki jumlah janda terbanyak. Menariknya, mayoritas dari janda tersebut masih berusia muda. Tingginya jumlah janda tersebut meningkat tajam terutama saat pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu.

Berbagai hal menyebabkan banyak warga perempuan di sana menyandang status janda. Mulai dari karena perceraian, maupun ditinggal mati suami. Usia para janda di sana juga beragam. Ada yang 40 tahunan ke atas, tapi mayoritas berkisar 20-30 tahunan alias janda muda. Wanita-wanita muda ini kebanyakan  menyandang status sebagai janda karena perceraian yang dipicu masalah ekonomi.

# Kampung Janda di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tepatnya di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango, ada sebuah desa yang dikenal sebagai kampung janda. Disebut kampung janda karena kampung dini banyak dihuni oleh para janda muda atau wanita bersuami.

Menurut informasi yang dihimpun, Desa Cibaruyut dihuni sekitar 30 keluarga yang semuanya adalah janda. Usia para janda tersebut bervariasi, kisarannya mulai dari 25-50 tahun. Menariknya mayoritas janda di sana, berusia muda.

# Faktor Penyebab Banyak Janda Muda di Sana

Janda-janda muda yang tinggal di kampung janda tersebut diketahui memang banyak yang menikah di usia muda. Jadi, tak heran jika banyak dari mereka kemudian mengalami perceraian karena pola pikir dan emosi yang masih labil. Belum lagi kondisi ekonomi yang serba sulit juga jadi salah satu pemicu perceraian di sana.

Gunung Gede Pangrango (regional.kompas.com)

Jika ditelusuri lagi, ternyata sebab utama banyaknya janda muda di Kabupaten Bogor tersebut adalah kemiskinan struktural. Kemiskinan membuat gadis-gadis di sana tidak sekolah tinggi. Rata-rata warga di Desa Ciburayut adalah tamatan SD.

Bahkan ada pula gadis yang baru berusia 17 tahun yang sudah menjanda hingga dua kali.

Selain karena fator mental dan ekonomi, banyak wanita di kampung janda yang ternyata ditinggal mati oleh suami. Hal itu disebabkan sebagian besar pria di sana bekerja sebagai penambang pasir. Baik dari menggali, pemecah batu, menyaring pasir, hingga pemecah batu.

Janda- janda yang mendapatkan santunan dari kepala desa (aktualnews.co.id)

Pekerjaan seperti itu tentu saja memiliki risiko yang sangat besar. Sering terjadinya longsor di area kerja membuat jatuhnya banyak korban, tak heran banyak perempuan mendadak jadi janda karena kematian suaminya, seperti yang dilansir dari inews.

Yah, begitulah potret masyarakat kelas bawah negara kita ges. Sedih emang, tapi begitulah realitasnya.

Para pria yang bekerja kasar di daerah kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango (hipwee.com)