Seperti yang kita tahu, kisah Gunung Kawi sejak lama sering dijadikan tempat pesugihan. Banyak orang-orang yang melakukan pesugihan demi meningkatkan derajat ekonomi mereka atau karena dikejar utang.
Seperti seorang pria bernama Lek jan yang bercerita mengenai pesugihan yang pernah dilakukannya. Dirinya, mengaku terpaksa melakukan dunia hitam itu untuk bisa membayar utang bank.
Karena tak mau rumahnya disita pihak bank, ia akhirnya nekat melakukan pesugihan karena kondisi ekonominya yang sedang hancur.
"Yang pertama adalah perekonomian saya hancur, saya sudah bekerja serabutan dan apa pun itu sudah saya lakukan. Tapi tidak ada hasil yang memuaskan. Kemudian yang kedua, saya tidak ingin melihat keluarga saya terlilit utang," tutur Lek Jan, dikutip dari kanal YouTube Pemburu Mitos.
Lek Jan mengaku jika ia melakukan hal itu untuk bisa makmu di dunia namun tak memikirkan nasibnya di akhirat. Walau yang ia punya dari hasil pesugihan, tetapi jika ada yang meminta bantuannya, Lek Jan rela membantu.
Karena melakukan pesugihan itu, Lek Jan harus merelakan tumbal. Walau tumbalnya bisa saja anggota keluarganya sendiri, tetapi Lek Jan memutuskan menumbalkan dirinya sendiri.
"Saya pribadi ya saya sendiri yang menjadi tumbal dari pesuguhan Gunung Kawi ini," kata Lek Jan.
Lalu, jika suatu hari ia meninggal, semua kekayaan yang dimilikinya akan kembali ke demit pesugihan.
"Semua kekayaan yang saya miliki akan diambil oleh bunda ratu lagi dan saya pun akan menjadi budaknya di sana untuk membantunya di istana yang beliau miliki," ungkapnya.
Tetapi, pesugihan tersebut masih bisa dilakukan oleh keluarga, entah itu istri atau anggota keluarga lainnya. Jika tak ada yang melanjutkan, maka pesugihan itu dinyatakan berakhir.
Kisah pria yang menumbalkan dirinya sendiri untuk pesugihan karena kelilit utang bank (indozone.id)