Liburan ke Jepang tentu sayang sekali jika tidak mengabadikannya dalam bentuk gambar. Namun karena Jepang termasuk negara yang sangat menghargai privasi, maka dari itu ada etika memotret di Jepang yang harus kamu pahami.
Nah agar kamu tetap bisa memotret dengan nyaman saat liburan ke Jepang, coba pahami etika memotret di Jepang berikut ini. Jangan sampai kena tegur ya.
1. Perhatikan Rambu
Sama seperti di Indonesia, di Jepang juga terdapat rambu-rambu yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah rambu dengan gambar kamera disilang. Kalau kamu menemukan rambut tersebut, artinya kamu tidak boleh memotret. Sebaiknya kamu patuhi ya.
2. Perhatikan Lokasi Pengambilan Foto
Etika Memotret di Jepang (via Quora)
Di Jepang ada beberapa lokasi yang dibebaskan untuk mengambil foto, seperti festival, taman, gedung dan fasilitas umum. Tempat-tempat tersebut merupakan spot wisata populer yang sayang kalau tidak diambil gambarnya.
3. Perhatikan Objek yang Tidak Boleh Difoto
Etika Memotret di Jepang (via Japanese Station)
Jangan sesekali mengambil foto orang Jepang tanpa seizin mereka ya. Seperti mengambil foto anak orang Jepang, memotret orang dalam kereta, dan memotret barang-barang dalam toko. Karena semua itu masuk ke dalam ranah privasi, jadi sebaiknya mintalah izin terlebih dahulu untuk menghargai privasi mereka.
4. Bertanya Sebelum Memotret
Etika Memotret di Jepang (via Travel Kompas)
Sebelum memotret sebaiknya kamu bertanya terlebih dahulu apakah objek tersebut boleh difoto atau tidak. Kamu bisa menggunakan kalimat "Sumimasen, shashin o totte mo ii desu ka?" yang berarti "Bolehkah saya mengambil foto?" Jika orang tersebut mengangguk, berarti lampu hijau untuk memotret. Namun jika mereka menggelengkan kepala atau menyilangkan tanga, berarti tidak boleh.
Nah itu tadi etika memotret di Jepang yang harus kamu pahami ketika berlibur ke Negeri Sakura tersebut. Jangan sampai karena tidak paham aturan di sana, kamu jadi kena tegur dan liburan kamu jadi tidak menyenangkan.
Etika Memotret di Jepang (via Salingka Media)