Orang bisa disebut kaya ketika harta kekayaannya bernilai miliaran atau trilunan, dan lebih. Bukan dinilai dari barang-barang bermerek yang dikenakan. Apalagi cuma pakaian.
Nyatanya, banyak kok orang kaya tajir melintir tujuh turunan tapi gak suka pakai barang mahal. Mereka lebih memilih memakai barang dari segi fungsinya, bukan dari segi tampilan atau bahkan brand.
Armand Wahyudi Hartono adalah salah satu contohnya. Meski anak pemilik PT Djarum dan Bank BCA, gaya hidupnya sama sekali jauh dari kata glamor. Ia bahkan suka makan di warung sederhana. Sepatunya pun dilakban karena jebol, bukannya beli baru!
# Anak Bos Djarum dan BCA yang Pakai Sepatu Dilakban
Meski kaya raya, anak bos BCA dan Djarum ini punya gaya hidup yang sederhana. Padahal, jumlah kekayaannya tercatat berjumlah Rp263,9 triliun
Menariknya, dengan harta berlimpah yang dimilikinya, gaya hidupnya sungguh sederhana. Ia bahkan gak malu memakai sepatu yang dilapisin lakban karena sudah jebol.
Bukannya beli baru, eh malah dilakban. Kan kocak ya?
Sepatunya yang jebol itu bahkan sempat ia foto dan unggah di media sosial pribadinya. Ia memang memiliki prinsip untuk bergaya hidup secukupnya saja. Gak perlu berlebihan.
Potret Armand Wahyudi Hartono (voi.id)
Karena prinsip itulah, ia terkenal sederhana dan bijak menggunakan uang dan fasilitas yang dimiliki.
"Saya selalu berusaha hemat. Mulai dari hal kecil seperti listrik, kita bisa saving. Nyalain AC sebentar saja. Kalau sudah dingin, begitu mau tidur, AC kita matikan."
"Kan yang paling penting pas mau tidur saja, di tengah-tengah panas dikit tidak apa-apalah," ujar Armand.
# Keluarga Terkaya Se-Indonesia dan Keempat Se-Asia
Sepatu Armand Wahyudi Hartono yang dilakban (economy.okezone.com)
Keluarga Hartono adalah konglomerat asal Indonesia. Namanya sudah femes di kalangan para bisnismen Indonesia bahkan se-Asia. Keluarga ini juga sudah sering dibahas di Majalah Forbes dan Bloomberg.
Dua perusahaan besar yang mereka miliki adalah Perusahaan rokok Djarum dan Bank Central Asia.
Adalah Oei Wie Gwan, seorang yang membeli merek rokok dan memberinya nama Djarum di tahun 1950. Perusahaan rokok tersebut kemudian jadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Pada tahun 1963, Oei meninggal dunia. Lalu kemudian putranya Michael dan Budi melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di BCA.
Berkat kerja keras dan ketekunan kedua bersaudara ini menjalankan bisnis, bisnis mereka pun berhasil berkembang dan meroket.
Mengutip Bloomberg Billionaires Index, nilai kekayaan yang dimiliki keluarga Hartono adalah USD 31,3 miliar atau setara dengan Rp444,8 triliun.
Dengan kekayaan tersebut, keluarga Hartono otomatis adalah orang terkaya di Indonesia sekaligus terkaya ke-4 Se-Asia.
Meski kaya tetap humble, rispek banget gak sih sama prinsip dan gaya hidup beliau? Semoga menginspirasi ya!
Robert Hartono, ayah Armand Wahyudi Hartono (tribunnews.com)