Buya Syafii Maarif dalam Kenangan, Ini Potret Kesederhanaannya Semasa Hidup

Buya Syafii Maarif dalam Kenangan, Ini Potret Kesederhaannya Semasa Hidup

Buya Syafii Maarif  meninggal dunia pada Jumat (27/5). Buya menghembuskan napas terakhirnya saat menjalani perawatan di rumah sakit di Yogyakarta dalam usia 86 tahun. Mantan ketua PP Muhammadiyah ini dikenal sebagai pria yang sangat sederhana semasa hidupnya. Kehidupan Buya sangat menginspirasi.

Tak ayal banyak orang yang menangis ketika mendengar pertama kali Buya meninggal dunia. Dari Presiden, Kapolri, Mantan Presiden, Gubernur, hingga masyarakat biasa kehilangan sosok Buya. Berikut ini beberapa bentuk kesederhanaan Buya yang selalu dikenang sampai sekarang.

1.    Menolak Diantar Jemput Pakai Mobil

Buya menolak permintaan seorang koleganya yang menyediakan mobil beserta sopir untuk Buya. Mobil dan sopir tentu akan mempermudah Buya dalam melakukan aktivitas di luar rumah. Apalagi usia Buya sudah tak muda lagi. Tapi dia menolak dan mengaku masih nyaman naik kendaraan umum. Buya mengatakan bahwa dia belum butuh sopir dan mobil karena kondisi kesehatannya belum lemah atau cacat.

Saat pandemi COVID-19, Buya mengalami kecelakaan. Ketika baru saja turun dari bus, ada oknum pengendara motor yang menabraknya. Kejadian itu membuat Buya harus dirawat di rumah sakit.

2.    Membersihkan Rumah Sendiri

Tidak diketahui apakah Buya memiliki asisten rumah tangga di rumah atau tidak. Yang jelas Buya masih membersihkan rumah sendiri. Ternyata selain sederhana, Buya adalah pria yang mandiri. Buya tak mau merepotkan orang lain, selama bisa melakukan sendiri, tak perlu repotkan orang lain.

3.    Naik Commuter Line

Meskipun sudah tua namun semangat Buya sangat tinggi. Suatu hari Buya pernah diundang Presiden Jokowi untuk menghadiri acara di Istana Bogor. Dari Jakarta, Buya memilih menggunakan kereta commuter line menuju Bogor, dibandingkan naik mobil bersama beberapa orang lainnya.

Salah seorang kolega Buya, Romo Benny Susetyo menyebut Buya tak pernah mau dilayani meskipun usianya sudah tua. Walaupun lelah namun dia sosok yang optimis dan tak pernah mau menyerah.

Buya Syafii Maarif dalam Kenangan, Ini Potret Kesederhaannya Semasa Hidup (Tempo.co)

4.    Dimakamkan di Makam Biasa

Jenazah Buya dimakamkan di pemakaman yang dikelola Muhammadiyah di Kulon Progo, Yogyakarta. Padahal karena banyak jasa pada negara Indonesia, Buya sebenarnya bisa saja dimakamkan di Taman Makam Pahlawan karena memiliki bintang jasa dan penghargaan.

Sebelum meninggal Buya memang sudah meminta  kepada keluarganya, agar saat wafat nanti, ia dimakamkan di tempat yang biasa saja, yakni di pemakaman yang dikelola Muhammadiyah. Tentu kesederhanaan itu membuat banyak orang terinspirasi dengan kebaikan Buya.

Buya Syafii Maarif dalam Kenangan, Ini Potret Kesederhaannya Semasa Hidup (Suara Jogja)