Bukan Berbentuk Anak Kecil Berkepala Plontos, Sosok 'Tuyul' Di Zaman Nabi Penuh Bulu Seperti Anjing

Sosok ‘tuyul’ atau jin suka mencuri di zaman Nabi, ternyata bukan sesosok anak kecil.

Tuyul  merupakan salah satu hantu yang terkenal di Indonesia. Sosoknya dipercaya bisa membantu seseorang yang ingin mendapatkan kekayaan secara instan melalui jalan pesugihan . Di mana, tuyul mendapat tugas berkeliling dan mencuri uang milik warga.

Lantas sebenarnya adakah sosok tuyul di dalam Islam? Ternyata, mitos tuyul tidak pernah dibahas baik di Al Quran maupun sunnah Nabi Muhammad SAW. Hal ini diungkap oleh Ustaz Muhammad Faizar saat berkunjung ke Gunung Suruh yang dipercaya sebagai kerajaan tuyul.

“Tentang mitos tuyul, sebenarnya apakah jin yang namanya tuyul itu ada dalam Al Quran atau sunnah? Secara literal enggak akan kita temukan nama tuyul. Tetapi dari beberapa hadist yang pernah kami baca, memang pernah ada di zaman Nabi SAW, jin yang suka mencuri,” ungkapnya dikutip dari YouTube Muhammad Faizar Official.

Akan tetapi, beberapa hadist pernah membahas tentang penemuan jin yang suka mencuri tidak hanya uang, tapi juga perhiasan dan makanan. Salah satunya diriwayatkan Imam Bukhari, yang menceritakan kisah Abu Hurairah RA saat menangkap sosok jin. Sosok tuyul itu bukan anak kecil, melainkan seperti anak yang beranjak remaja. Saat ditangkap pun, jin tersebut menunjukkan wajah memelas.

“Menangkap sesosok makhluk yang tingginya tidak setinggi orang dewasa tapi tidak juga terlalu pendek, seperti anak kecil yang baru tumbuh remaja atau baru baligh. Ternyata yang suka ngambil zakat itu adalah jin yang fasik. Ditangkap 3 kali sama Abu Hurairah RA mau dibawa sama Rasul tapi selalu memelas dengan mengatakan ada keluarga yang harus dia dinafkahi jadi dibebaskan,” sambungnya.

Tidak hanya bu Hurairah, Ubay Bin Kaab pun pernah menjumpai keberadaan jin yang kedapatan mencuri kurma dari sebuah bejana besar. Sosok itu pun menunjukkan wujud aslinya. Secara mengejutkan, sosok itu bukan anak kecil tanpa mengenakan baju dan berkepala plontos tanpa sehelai rambut seperti yang digambarkan di Indonesia, melainkan seperti anjing penuh bulu.

Foto: Ustaz Faizar (YouTube/Muhammad Faizar Official)

“Dikatakan jika ada sosok makhluk yang tingginya seperti anak kecil yang masih beranjak remaja. Saat ditanya oleh Ubay bin Kaab, sosok tersebut mengaku jika dirinya adalah jin. Ketika makhluk tersebut menjulurkan tangan dan dipegang oleh Ubay Bin Kaab, tangan jin perwujudan tuyul itu serupa dengan kaki depan anjing. Jin itu berkata, inilah wujudku yang asli. Di kaumku, aku terkenal sebagai jin yang paling kuat,” terang Ustadz Faizar.

Ulama yang juga dikenal sebagai ahli ruqyah ini kembali menegaskan kalau tuyul  tidak pernah dibahas dalam Al Quran dan sunnah sebagai sosok bayi berkepala plontos. Namun, jin itu akan menunjukkan wujud seperti yang terekam dalam benak masyarakat sekitar. Sementara sosok aslinya tidak diketahui secara pasti.

“Jadi tuyul-tuyul di zaman Nabi dalam tanda kutip atau jin yang suka mengambil itu tidak bersosok seperti bayi yang gundul karena itu memang di beberapa tempat, jin itu akan menyerupai sosok-sosok yang memang sudah terekam di benak masyarakat sekitar seperti di Indonesia, di Jawa khususnya mereka meyakini jin yang mengambil itu gundul dan seperti bayi, ya seperti itu wujud yang biasanya akan diserupakan. Wujud aslinya, Wallahua’alam,” tandas Ustaz Muhammad Faizar.

Foto: Ilustrasi Tuyul (Kilasberita)