Teks eksemplum merupakan teks yang menceritakan tentang peristiwa yang dialami seseorang. Strukturnya diawali dengan pengenalan tokoh kemudian membahas peristiwa dan perilaku yang dilakukan tokoh tersebut. Nah, diakhir cerita memuat kesan, perubahan dan tangkapan tokoh dari sebuah peristiwa. Contoh teks eksemplum pengalaman pribadi mungkin lebih mudah untuk kamu ikuti, nanti ya.
Berdasarkan ciri-cirinya, teks eksemplum berbentuk narasi yang umumnya menceritakan pengalaman pribadi seseorang. Peristiwa dan kejadian diceritakan dengan rinci serta jelas. Mengapa teks eksemplum khas? Karena menceritakan perubahan cara memandang suatu kejadian atau peristiwa yang dialami seseorang. Dalam beberapa contoh teks eksemplum pengalaman pribadi, biasanya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan ringan. Sehingga pesan, kesan dan perubahan cara pandang dapat ditangkap dengan mudah.
Dalam contoh teks eksemplum pengalaman pribadi pasti menggunakan struktur. Struktur ini dipakai untuk memudahkan menulis teks dan memahami bagi pembaca. Strukturnya berupa sebagai berikut, simak!
1. Pengantar
Pengantar ini penting buat menjadi pijakan cerita. Bukankah sebuah peristiwa atau kejadian mempunyai identitas waktu, tempat dan pelaku? Ya, maka pengantar sebagai struktur penting dalam teks eksemplum.
2. Pengenalan tokoh
Tokoh sarat akan cerita dalam teks eksemplum. Tanpa adanya tokoh, peristiwa yang diceritakan bukan menjadi satu hal yang penting. Jadi, tahu kan kenapa harus mengenalkan tokoh sebagai kunci dari teks eksemplum?
3. Kejadian
Teks eksemplum selalu dan harus memuat kejadian-kejadian. Bukankah perubahan dan cara berpikir seseorang dipengaruhi oleh kejadian yang dialami? Nah, makanya nggak akan jadi teks eksemplum yang sempurna tanpa kejadian.
4. Pesan
Dalam contoh teks eksemplum pengalaman pribadi nanti kamu akan tahu betapa pentingnya pesan. Pesan ini terikat dengan perubahan. Misalnya, pada awalnya nggak suka trus jadi suka karena kejadian-kejadian yang telah dialami.
5. Penutup
Penutup ini memuat kesimpulan. Ini bukan berarti akhir dari kejadian yang dialami tokoh. Tetapi memuat bagaimana akhirnya tokoh memandang sesuatu hal yang terjadi padanya.
Contoh teks eksemplum pengalaman pribadi seperti dibawah ya.
Menulis teks eksemplum (moondoggiesmusic.com)
Panen Raya
Kedua orang tua saya adalah petani. Saat duduk di bangku SD, saya tidak suka dengan pekerjaan orang tua saya. Setiap hari mereka tidak di rumah. Pagi-pagi sekali, Bapak pergi ke sawah. Setelah menyiapkan sarapan untukku, Ibu juga pergi ke sawah.
Sedangkan aku harus mengurus Adikku yang masih TK. Meskipun selalu kulakukan, tetapi terkadang aku merasa kesal. Aku harus menyiapkan buku yang harus aku bawa. Aku juga harus menyiapkan peralatan menggambar untuk Adikku. Aku tidak suka. Mengapa tidak Ibu saja yang melakukannya.
Saat itu musim panen. Bapak dan Ibu lebih sibuk dari biasanya. Pukul 3 pagi ibu berangkat ke pasar menjual tomat dan cabe hasil panen di sawah. Jadi, ia hanya menyiapkan sarapan seadanya. Bapak juga menyusul pergi tak lama setelah Ibu. Aku merasa sedih, mengapa mereka sibuk sekali.
Ketika bangun, aku masih ngantuk sekali. Kubangunkan Adikku dan menyuruhnya mandi dulu. Ia mandi sangat lama sekali. Hingga waktu yang tersisa hanya sedikit saja. Dengan tergesa, aku memasukkan seluruh buku mata pelajaran hari itu. Aku masukkan semua peralatan menggambar Adik. Lalu aku berangkat ke sekolah.
Ada yang terlupa saat itu. Buku tulisku tertinggal satu. Ada PR yang harus dikumpulkan setelah waktu istirahat. Aku bingung dan takut dimarahin Guru.
Aku punya ide, saat istirahat aku akan ijin Guru untuk mengambil buku. Tapi, sebelum mulutku terbuka untuk meminta ijin, suara motor ibu terdengar. Ia berada tepat di depan pintu kelas. Ibu mengulurkan buku yang berisi PR-ku. "Bukumu ketinggalan ya?" kata Ibu. Aku tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Aku selamat!
Sepulang dari sekolah, ibu berada di rumah. Bapak masih di sawah.
"Maaf ya, Nak. Ibu lebih sibuk ketika panen. Hingga kamu harus mengurus Adikmu" kata-kata ibu membuatku terharu.
"Maafkan aku juga, Ibu.." kataku tak melanjutkan kalimat. Aku tahu Bapak dan Ibu selama panen raya. Harusnya aku tidak merasa kesal dan lebih teliti. Aku tidak akan merasa kesal lagi, Ibu. Aku tidak akan ceroboh lagi, Bapak.
Panen (fr.123rf.com)