Menunda-nunda pekerjaan adalah kebiasan buruk yang harus kamu hilangkan. Pasalnya, suka menunda pekerjaan ternyata bisa memiliki dampak buruk untuk kamu sendiri.
Banyak penyebab orang suka menunda pekerjaan diantaranya seperti malas, kurang motivasi, tidak ada target atau merasa masih punya banyak waktu, jadi dikerjakan nanti pun tidak masalah.
Meski terlihat sepele, namun kebiasaan suka menunda pekerjaan ini akan membawa dampak buruk dalam kehidupan kamu jika terus dilakukan. Apa saja?
1. Pekerjaan yang Menumpuk
Kebiasaan suka menunda pekerjaan berakibat pekerjaan yang menumpuk. Kalau sudah begitu, bukannya semakin rajin tapi melihat pekerjaan yang menumpuk akan membuat kamu semakin malas untuk menyelesaikannya.
2. Hilangnya Waktu Berharga
Suka Menunda Pekerjaan (via Enervon)
Menuruti rasa malas akan membuat kamu membuang waktu produktif yang berharga, dan akhirnya hanya sia-sia. Pekerjaan yang harusnya bisa selesai hari ini, jadi tertunda dan kamu akan menambah waktu kerja keesokan harinya.
3. Hasil Kerja Tidak Maksimal
Dampak buruk suka menunda pekerjaan adalah hasil kerja yang tidak maksimal, apalagi jika deadline pekerjaan tersebut berada dihari yang sama. Wah, bisa keteteran pastinya. Karena itu, sebaiknya segera melakukan pekerjaan agar kamu dapat menyelesaikan dengan baik dan kamu tidak terlalu kelelahan.
Kelelahan adalah salah satu penyebab hasil pekerjaan menjadi tidak maksimal.
4. Merusak Nama Baik
Suka Menunda Pekerjaan (via TIMES Indonesia)
Karena menunda pekerjaan membuat kamu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya, maka lama-kelamaan nama baikmu juga akan ikut rusak. Kamu akan dikenal sebagai orang yang lambat menyelesaikan pekerjaan.
Kalau hasilnya tidak sesuai, maka kamu juga akan dianggap tidak becus dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Duh, jadi rugi sendiri kan.
Untuk itu, mulai sekarang biasakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan sesegera mungkin. Jangan lagi suka menunda pekerjaan . Karena dampak buruknya sangat merugikan bagi diri kamu sendiri.
Suka Menunda Pekerjaan (via Merdeka)