Manfaat Meninggalkan Media Sosial Kayak Awkarin, Hmm... Oke Juga Tuh~

Manfaat meninggalkan media sosial kayak Awkarin. Hmm... oke juga tuh. Banyak kok manfaatnya.

Media sosial belakangan semakin canggih aja. Tapi di balik itu, atas nama pasar dan persaingan, sosial media juga meningkatkan risiko penggunanya terkena masalah mental atau kejiwaan.

Akibatnya, banyak pengguna media sosial mundur dari kehidupannya di dunia maya. Sejumlah selebritas dunia seperti Ed Sheeran, Taylor Swift, Justin Bieber, hingga Demi Lovato pun menyatakan rehat dari dunia media sosial macam Instagram.

Kalo di dalam negeri, belakangan lagi rame banget nih Awkarin yang mundur dari gemerlapnya dunia selebritas Instagram atau selebgram. Awkarin mengumumkan kabar ini dalam situs berbagi video YouTube di akun Karin Novilda dengan judul "I QUIT INSTAGRAM". Video itu pun ditonton lebih dari 3,5 juta lho.

Dia mengaku senang bisa lepas dari media sosial. Kabar itu emang bikin heboh publik sih, apalagi netizen. Banyak yang bertanya-tanya kenapa harus mundur. Bahkan, Awkarin mengatakan telah menjual akun Instagram-nya tersebut. Intinya, doi capek! Capek! 5L!

Ternyata, muncul lagi pernyataan baru bahwa ia menjual akun Instagram-nya kepada "Awkarin yang baru". Lah?! Publik jadi heboh lagi, hebat betul lah mbak Akwarin ini, eh, Awkarin.

Dia menjual akunnya kepada dirinya sendiri dengan maksud untuk diisi dengan konten-konten positif. Situasi ini kan jadi 'empuk' banget buat warganet. Duh!

Tapi di balik keputusannya, sebenernya ada sejumlah manfaat lho kalo kita "cabut" dari deretan media sosial yang kita miliki. Simak nih manfaat meninggalkan media sosial kayak Awkarin. Hmm... oke juga nih.

Kegiatan Awkarin setelah "cabut" dari media sosial (Twitter @emerexel)

1. Interaksi langsung, kan lebih gampang

Pengguna media sosial seperti Facebook memiliki keterkaitan dengan beberapa hal. Mulai dari islasi sosial, perasaan kesepian, hingga depresi. Hal ini dijelaskan oleh profesor Andreas Kaplan dari Europe Business School.

Sementara menurut Jacqueline Nesi, psikolog klinis dari University of North Carolina, AS, media sosial adalah alat hebat untuk berhubungan dengan teman dan keluarga. 

Tapi menurutnya, ketika kita menggunakannya secara berlebihan dan mengorbankan interaksi langsung dengan teman atau keluarga, itu bisa berdampak negatif pada hubungan dan kesejahteraan.

Interaksi langsung lah, biar lebih deket gitu (acgnews.com.br)

2. Mengurangi kecemasan

Terdapat sebuah relasi besar antara media sosial dengan berbagai gejala psikologis seperti kecemasan atau depresi. Namun bukan itu penyebabnya.

Menurut profesor Jacob Barkley dari Kent State University, mengambil jeda dari teknologi bisa membantu seseorang mengurangi kecemasan. Istirahat dari teknologi berarti mengurangi kewajiban seseorang untuk menanggapi komunikasi yang konstan.

Udah, gak usah cemas lagi lah... kalem aja (mealplanproject.com)

3. Mengurangi kadar FOMO

Tau FOMO kan? Ya, Fear of Missing Out, kecemasan berlebih ketika seseorang ketinggalan informasi dari media sosial.

Andrew Lepp, peneliti pengguna media dan perilaku dari Kent State University menjelaskan, kita bisa terhubung dengan jaringan yang besar melalui perangkat. Tapi sebenernya, kita bisa merasa lagi gak ada di tempat kita berpijak sekarang. Nah lho....

Media sosial bikin cemas? Tinggalin aja lah sejenak (certsgroup.com)

4. Biar bisa quality-time~

Coba deh untuk berhenti menjadi loyal kepada suatu hal. Nantinya, kita sendiri yang dapet kebebasan untuk melakukan hal lainnya. Menurut Andrew Lepp, kalo ada satu hari untuk bebas dari media sosial, kita bisa meluangkan waktu kita dan kembali pada kesukaan kita sebelumnya.

Kalo suka jalan-jalan, perlu lah sesekali. Tapi usahakan agar jangan mengakses media sosial apa pun. Kalo kita suka hal lain seperti olahraga, berkegiatan seni, masak, atau kesenangan lainnya, itu bisa terlaksana dengan sejenak menjauhkan diri kita dari media sosial gengs. Coba deh.

Quality time sama teman, pacar, sahabat, terserah deh (ashwoodrecovery.com)

5. Kita bisa berolahraga, dan tidur kita jadi lebih baik deh

Cobalah untuk istirahat dari ber-media sosial. Sesekali perlu lho untuk sejenak berolahraga. Olahraga bakal menjauhkan kita dari kecemasan, karena gaya hidup kita berubah jadi lebih aktif.

Selain itu, "cabut" dari medsos juga bikin tidur kita lebih baik. Kalo biasanya smartphone kalian ada di samping kalian, coba jauhin dan tidurlah.

Cahaya biru yang dipancarkan ponsel kita bisa mengganggu produksi melatonin dalam tubuh. Padahal, hormon inilah yang membantu kita untuk bisa tidur. Jadi, daripada mantengin medsos terus, mending tidur deh. Cahaya biru tadi bisa menghambat mata untuk terpejam lho. Gak seger nanti bangun tidur.

Tidur jadi lebih baik gengs kalo kita puasa medsos sebentar (graziadaily.co.uk)

Udah, coba deh untuk sejenak puasa media sosial. Kalo perlu, cabut aja sekalian. Kalo terlalu baper, kita malah bisa tertekan banget tuh. Depresi malah.

Kalo kalian merasa telanjur tertekan karena berbagai tekanan yang kalian hadapi sekarang, hmm... kalian perlu coba kunjungin website Kalm. Di situ ada konseling online dengan seorang konselor, psikolog, atau psikiater. Hidup kalian bisa lebih tenang deh, lebih kalem. Oke.

Meet up aja lah, tapi jangan mainan hape juga nanti~ (quora.com)