Publik dihebohkan dengan pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang secara tiba-tiba menghentikan peredaran jajanan berbentuk telur berisi coklat yakni Kinder Joy di Indonesia. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan terkait dengan wabah Salmonella.
Dikutip dari Detikcom, FSA Inggris melaporkan temuan Salmonella pada Kinder Surprise menyebabkan 63 anak mengalami diare, demam sampai kram perut. Bahkan sudah ada sembilan negara yang melaporkan kasus Salmonella usai mengonsumsi telur cokelat Kinder.
Adapun negara-negara itu diantaranya Inggris, Prancis, Irlandia, Belgia, Jerman, Luksemburg, Belanda, Swedia dan Norwegia. Kini, Singapura kabarnya ikut menarik produk telur cokelat Kinder untuk langkah kehati-hatian sama seperti Indonesia.
Terkait hal ini, kepala BPOM, Penny K Lukito juga meminta masyarakat untuk tidak membeli maupun mengonsumsi produk cokelat Kinder Joy terlebih dahulu seiring penghentian sementara peredaran produk tersebut. Saat ini, pihaknya masih menguji melalui sampel acak.
“Tentunya masyarakat jangan membeli dan makan dulu (Kinder Joy). BPOM sedang melakukan pengujian untuk produk yang beredar di Indonesia, karena ini makanan snack anak-anak kami kedepankan kehati-hatian,” kata Penny yang dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, produk Kinder Joy yang sudah beredar juga akan ditarik oleh pemilik izin edar selama pengujian produk dilakukan. Tapi sampai saat ini, belum diketahui pasti kapan detail hasil pengujian dan random sampling produk cokelat akan diumumkan ke publik.
Foto: Kinder Joy (Pikiran Rakyat)
Seiring dengan hal ini, sebelumnya ada juga produk makanan ringan populer yang berhenti beredar yakni snack merk Lays , Doritos dan Cheetos. Ketiganya diberhentikan produksinya di Indonesia pada Agustus 2021 lalu dan sudah tidak beredar lagi produknya pada September 2021.
Namun tidak seperti Kinder Joy yang dihentikan karena wabah, penghentian produksi tiga snack tersebut karena berakhirnya perjanjian lisensi PT. Indofood Fritolay Makmur dan PepsiCo. Sebelumnya pada 17 Februari 2021, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membeli saham PT Indofood Fritolay (IFL).
Pembelian saham mayoritas IFL oleh ICBP menyebabkan kontrak merek IFL dengan Fritolay Netherlands Holding BV, perusahaan afiliasi dari PepsiCo Inc yang juga pemilik merek Lays, Cheetos, dan Doritos, menjadi terputus.
Hal inilah yang membuat Cheetos, Lays, dan Doritos tidak bisa beredar lagi di Indonesia. Meski begitu, penghentian ini tidak berlangsung lama. Setelah tiga bulan atau tepatnya pada Desember 2021, akun Instagram Cheetos Indonesia mengumumkan kalau produknya sudah kembali beredar di Indonesia.
Foto: Cheetos, Lays, Doritos (Bisnis.com)