Pernah Belanja Satu Barang Setelah Itu Keterusan Belanja Berkali-Kali? Wah, Mungkin Kamu Mengalami Sindrom Diderot Efek!

Pernah Belanja Satu Barang Setelah Itu Keterusan Belanja Berkali-Kali? Wah, Mungkin Kamu Mengalami Sindrom Diderot Efek!

Belanja atau beli barang-barang yang bagus dan kita suka memang menyenangkan ya ges? Apalagi setelah kerja keras yang kita lakukan selama ini. Rasanya belanja untuk menghadiahi diri sendiri adalah hal yang wajar dan patut dilakukan.

Namun, kalau terus-terusan belanja? Bahkan gak berhenti, dan mulai membeli barang yang enggak kita butuhin, itu mulai gak sehat. Bisa jadi kamu terkena sindrom efek diderot.

Apa itu efek diderot? Yuk kepoin penjelasannya di bawah ini!

# Asal Muasal Istilah Efek Diderot

Filsuf Prancis terkenal Denis Diderot menjalani hampir seluruh hidupnya dalam kemiskinan, tetapi semuanya berubah pada tahun 1765.

Diderot berusia 52 tahun dan putrinya akan segera menikah, tetapi dia tidak mampu memberikan mahar. Padahal, nama Diderot terkenal karena dia adalah salah satu pendiri dan penulis Encyclopédie, salah satu ensiklopedia paling komprehensif saat itu.

Ketika Catherine yang Agung, Permaisuri Rusia, mendengar tentang masalah keuangan Diderot, dia menawarkan untuk membeli perpustakaannya dengan harga £1000 GBP, yaitu sekitar $50.000 USD pada dolar tahun 2015. Tiba-tiba, Diderot punya uang cadangan.

Tak lama setelah penjualan keberuntungan ini, Diderot memperoleh jubah merah baru. Saat itulah semuanya menjadi salah.

Filsuf Prancis, Denis Diderot (idntimes.com)

# Tak Berhenti Belanja

Jubah merah indah akhirnya bisa dibeli Diderot. Sangking indahnya, Diderot merasa barang-barang di sekelilingnya kurang sepadan untuk menemani jubah merah tersebut. Filsuf itu segera merasakan dorongan untuk membeli beberapa barang baru agar sesuai dengan keindahan jubahnya.

Dia mengganti permadani lamanya dengan yang baru. Dia mendekorasi rumahnya dengan patung-patung indah dan meja dapur yang lebih baik. Dia membeli cermin baru untuk ditempatkan di atas mantel, dan seterusnya.

Belanja online terus menerus bisa jadi tanda kamu kena efek diderot (idntimes.com)

Pembelian reaktif ini dikenal sebagai Efek Diderot

Efek Diderot menyatakan bahwa memperoleh kepemilikan baru sering kali menciptakan spiral konsumsi yang mengarahkanmu untuk memperoleh lebih banyak hal baru. Akibatnya, kita akhirnya membeli barang-barang yang sebelumnya tidak pernah kita butuhkan untuk merasa bahagia atau puas.

Meskipun rasa tidak puas dan keinginan untuk memuaskan hasrat diri itu natural. Tapi kalau sampai jadi kecanduan tentu gak sehat juga dong!

Jadi, sebisa mungkin selalu berpikir dua kali sebelum beli barang baru. Terutama buat kamu yang punya masalah keuangan.

Kalau bisa, hapus semua aplikasi belanja online dan jangan sering-sering pergi ke mall. Materi adalah hal yang fana gesss.

Barang menumpuk karena belanja terus (indozone.id)