Dokter Ini Dituntut 20 Tahun Penjara Setelah Merusak Gigi Pasien dengan Sengaja

Dokter Ini Dituntut 20 Tahun Penjara Setelah Merusak Gigi Pasien dengan Sengaja

Seorang dokter asal Wisconsin, Amerika Serikat, menjadi viral setelah ia menyalahgunakan profesinya demi mencari keuntungan.

Ya, dirinya dinyatakan bersalah karena telah melakukan penipuan secara sengaja dengan merusak gigi pasiennya.

Dokter bernama Scott Chamoli itu terancam hukuman penjara karena telah melakukan 5 penipuan dan dua tindak kriminal lainnya. Pria 61 tahun itu diduga sudah meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah karena merusak gigi pasiennya.

Modusnya, Scott secara sengaja merusak gigi pasien lalu membetulkannya lagi sehingga pasien akan dikenakan biaya tambahan. Dari pihak jasa penuntut, setelah berhasil merusak gigi pasien, Scott memaksa pasiennya untuk melakukan prosedur yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Banyak pasien yang yakin kalo sebenarnya gigi mereka baik-baik saja. Walau begitu, Scott memang sudah memiliki kredibilitas tinggi sehingga para pasiennya bisa percaya begitu saja.

Scott Chamoli, dokter gigi yang dipenjara 20 tahun karena sengaja merusak gigi pasien demi keuntungan (detik.com)

Aksinya pun akhirnya semakin dikecam karena beberapa korbannya yang punya uang pas-pasan.

"Beberapa pasiennya merupakan individu yang sangat rentan, ada yang jadi korban KDRT, baru saja menjadi janda, penyintas kanker dan hidup pas-pasan yang harus mencari uang tambahan untuk membayar prosedur tidak penting tersebut," ujar Jaksa Umum Julie Stewart, seperti dikutip dari Oddity Central.

Mantan asistennya pun telah menjadi saksi atas tempat praktik Scott yang selama ini selalu penuh dan sibuk.

Lalu, perubahan itu terjadi setelah Scott berkonsultasi dengan pakar pemasaran yang menawarkannya untuk memberikan jasa pembetulan gigi demi meraih profit lebih.

Karena perbuatannya itu lah, Scott akhirnya dituntut penjara 20 tahun yang akan dijadwalkan pada 17 Juni 2022 mendatang.

Scott Chamoli, dokter gigi yang dipenjara 20 tahun karena sengaja merusak gigi pasien demi keuntungan (detik.com)