Invasi Vladimir Putin ke Ukraina yang secara resmi dimulai pada 24 Februari 2022, memunculkan berbagai kecaman dari dunia. Hal tersebut otomatis menempatkan Rusia ke dalam posisi yang sulit. Perjuangan militer yang menghentikan kemajuan Rusia ke Kyiv juga membuat Putin kemudian menetapkan enam syarat yang akan mengakhiri perang.
Meskipun begitu, serangkaian persyaratan Putin tersebut sulit dinegosiasikan selama pembicaraan damai dengan perwakilan pemerintah Ukraina. Sehingga sampai saat ini, kematian dan kehancuran di Ukraina terus berlanjut setiap hari.
# Syarat yang Diminta Putin Jika mengakhiri perang
Menurut surat kabar ABC, Berikut ini syarat yang diminta Putin, jika serangan Rusia ke Ukraina ingin dihentikan:
Tank militer Ukraina (laros.id)
1. Ukraina tidak masuk NATO dan mempertahankan posisi netral.
2. Krimea diakui sebagai wilayah Rusia.
3. Kemerdekaan diberikan kepada republik rakyat Donetsk dan Lugansk.
4. Ukraina demiliterisasi dan menyerahkan senjata apa pun yang merupakan ancaman bagi Rusia.
5. Ukraina melakukan proses denazifikasi, yang pada dasarnya merupakan perubahan pemerintahan berdasarkan kata-kata Putin sebelumnya tentang kepemimpinan Ukraina.
6. Bahasa Rusia menjadi bahasa resmi kedua Ukraina dan undang-undang yang melarang penggunaannya akan dicabut.
Kondisi Ukraina pasca serangan Rusia (katolikku.com)
# Apa Tuntutan Ukraina?
Sementara itu, persyaratan Ukraina jelas, yaitu: gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia, juga jaminan keamanan yang mengikat secara hukum yang akan memberikan perlindungan Ukraina dari sekelompok negara sekutu.
Mengamankan penarikan militer Rusia ke posisi sebelum perang tidak hanya akan menjadi tuntutan Ukraina. Hal itu juga akan menjadi garis merah bagi Barat, yang akan menolak untuk menerima "konflik beku" Rusia lainnya, kata Marc Weller, profesor hukum internasional dan mantan ahli mediasi PBB.
Ukraina telah melunakkan sikapnya sejak invasi Rusia. Presiden Zelensky pun mengatakan bahwa Ukraina sekarang mengerti bahwa NATO tidak akan mengakui mereka sebagai anggota: "Itu adalah kebenaran dan harus diakui."
Barisan tentara Ukraina (news.okezone.com)