Gawat, Ini 5 Bahaya Kurang Olahraga Bagi Fungsi Otak!

Gawat, Ini 5 Bahaya Kurang Olahraga Bagi Fungsi Otak!

Kapan terakhir kali kamu berolahraga? Kemarin? Minggu lalu? Atau, gawat! Kamu udah setahun nggak olahraga?

Ternyata sangat penting untuk memastikan tubuh banyak bergerak. Sebab, olahraga bukan melulu demi menurunkan berat badan, sistem imun lebih baik, atau agar tubuh lebih bugar. Namun di balik itu semua, olahraga sebenarnya juga memiliki peran penting terhadap kesehatan otak, lho.

Celina Nadelman, ahli cytopathology, membeberkan fakta bahwa 10 hari tanpa olahraga bisa mengakibatkan otak kehilangan fungsi kognitifnya.

Nah, mulai sekarang, perbaiki lagi jadwal olahragamu agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan pada otak. Berikut lima bahaya kurang berolahraga bagi fungsi otak. Simak, ya!

1. Susah Fokus

Jika kamu merasa sudah sarapan, tidur cukup, tapi otak agak susah diajak konsentrasi, bisa jadi karena kamu kurang olahraga. Sebagaimana dilansir dari Men's Health, tinjauan yang diterbitkan di British Medical Journal menyimpulkan bahwa olahraga singkat selama 10-40 menit mampu meningkatkan konsentrasi secara langsung.

Bayangkan jika ini dijadikan kebiasaan atau dilakukan secara teratur. Olahraga akan meningkatkan aliran darah ke otak. Ini mungkin berhubungan dengan tingkat komponen hormon lebih tinggi pada darah seperti endorfin dan hormon tertentu yang membuat otak tetap waspada.

2. Dominasi Pemikiran Negatif

Selalu ada hikmah dalam setiap situasi. Namun belakangan kamu terus-terusan melihat skenario terburuk sehingga jatuh pada pemikiran negatif. Kenapa? Bisa jadi kamu kurang olahraga.

Menurut psikolog Yvonne Thomas, olahraga membantu menghilangkan kelebihan emosi negatif dan menyediakan jalan keluar. Kamu bisa memilih olahraga apapun misalnya, latihan kardio, gerakan-gerakan ringan sampai intens, dan jalan kaki.

"Seseorang dapat benar-benar melatih beberapa emosi dengan bernapas lebih dalam dan dengan aktif menyalurkan kembali emosi melalui gerakan tubuh. Ini bisa memicu endorfin yang bisa menenangkan dan membuat rileks," jelas Thomas, dikutip dari Real Simple.

3. Susah Memecahkan Masalah

Susah Fokus (KlikDokter)

Kurang olahraga bisa membuat kamu sulit memikirkan solusi untuk berbagai masalah. Kamu bakal lebih sering merasa 'mentok' dan frustrasi karena susah mencari jalan keluar.

"Aktivitas fisik meningkatkan fungsi kognitif lewat neuroplasticity seperti meningkatkan sintesis dan ekspresi neuropeptida dan hormon. Substansi ini membantu neuroplasticity dan perbaikan saraf," jelas Nadelman.

4. Kemampuan Belajar dan Mengingat Turun

Peneliti University of Maryland memindai otak atlet yang sudah berumur dan menemukan aliran darah ke otak terutama hipokampus turun secara signifikan setelah 10 hari hiatus latihan. Hipokampus merupakan bagian otak yang terlibat dalam pembelajaran dan memori.

Devi Nampiaparampil, dokter manajemen nyeri di NYU Langone Medical Center juga menyebut kemungkinan penurunan aliran darah membuat orang lebih sulit belajar atau mengambangkan memori baru.

5. Risiko Depresi

Susah Memecahkan Masalah (KlikDokter)

Selama pandemi, sebagian orang mengalami peningkatan rasa takut. Sebagian kasus bisa jadi akibat periode tubuh yang tidak aktif dan berlangsung lama. Katy Firsin, ahli naturopati, menjelaskan saat berolahraga tubuh melepaskan zat kimia yang membuat nyaman seperti, anandamide, dan endocannabinoids ke otak.

Senyawa-senyawa ini tidak hanya menghalangi reseptor rasa sakit tetapi juga meningkatkan perasaan gembira. Kalau tubuh kekurangan zat-zat kimia ini, orang cenderung cemas dan depresi.

Yuk, olahraga! Jangan mager!

Depresi (KlikDokter)